Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Cuaca ekstrim di penghujung akhir tahun 2024, saat ini melanda di wilayah Provinsi Banten. Peristiwa bencana banjir, angin puting beliung dan longsor terjadi di beberapa kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Banten.
Akibat cuaca ekstrem itu, perekonomian sebagian masyarakat menjadi lumpuh. Aktifitas sehari-hari masyarakat pun menjadi terganggu. Intensitas hujan yang tinggi dan berkesinambungan selama dua pekan terakhir bukan hanya menimbulkan kerugian harga benda masyarakat. Akan tetapi bencana banjir juga menelan korban jiwa.
Akibat banjir, dilaporkan sedikitnya 3 orang siswa sekolah dasar di Desa Panyirapan, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten, tewas tenggelam terseret arus air sungai yang deras, pada Senin (9/12/2024). Sampai saat ini, Satgas BPBD Provinsi Banten, baru menemukan satu korban tewas yang terseret arus air sungai usai pulang sekolah sekira pukul 10.30 WIB, ketika melintas di jembatan dengan intensitas air sungai yang tinggi dan deras. Tak ayal, ketiga siswa itu pun terperosok jatuh dan tenggelam akibat terseret arus air sungai yang deras.
Sejauh ini, Satgas BPBD Banten dengan dibantu oleh warga sekitar tengah melakukan penyisiran secara manual dan tidak menggunakan perahu karet lantaran kondisi sungai yamg sempit dengan arus air yang begitu deras. Tak pelak, akibatnya hal itu menyulitkan Satgas BPBD Banten untuk menemukan korban yang tewas tenggelam tersebut.
Sementara itu, para pedagang di pusat perbelanjaan tradisional Pasar Rau Kota Serang, pada Senin (9/12/2024), tampak sepi konsumen. Hal ini akibat banjir yang melanda yang dipicu oleh meluapnya sungai yang ada di sekitar pusat perbelanjaan tradisional Paaar Rau Kota Serang.
Bencana banjir yang melanda Kota Serang, membuat arus lalu lintas kendaraan roda dua maupun roda empat menjadi tersendat. Bahkan, beberapa kendaraan diantaranya mengalami.mati mesin dan mogok. **
