Tirani Kepemimpinan Benyamin Netanyahu

Oleh : HAIRUZAMAN

(Penulis Buku dan Praktisi Pers)

Kendati sebanyak 1.523 tentara korps lapis baja dan para jendral menuntut diakhirinya perang di Gaza, namun Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu sama sekali tak bergeming. Bahkan, Benyamin Netanyahu mengancam akan memecat tentara aktif yang menandatangani petisii tersebut.

Sebelumnya dikabarkan, 250 mantan agen intelijen Mossad minta agar perang di jalur Gaza segera diakhiri. Selain itu, mereka minta agar para sandera warga Palestina juga dibebaskan. Sehingga para sandera warga Palestina bisa.menghirup udara bebas

Namun, sejauh ini Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu tak peduli atas seruan tentara korps lapis baja, para jendral dan 250 mantan agen intelijen Mossad tersebut. Dengan gaya kepemimpinan tiraninya, Benyamin Netanyahu justru mengancam akan memecat tentara aktif yang ikut menandatangani petisii seruan agar diakhirinya perang di jalur Gaza tersebut.

Berkecamuknya perang antara Israel dan Hamas di jalur Gaza selama dua pekan terakhir ini banyak menelan korban jiwa. Tak sedikit warga Palestina yang tewas secara sia-sia dan anak-anak yang kehilangan kedua orang tuanya.

Bahkan, serangan zionis Israel yang brutal ke Gaza itu juga memporak-porandakan pemukiman penduduk, pertokoan, tempat ibadah dan perkantoran serta bangunan sekolah dan rumah sakit. Tak ayal, akibatnya negara muslim dunia, termasuk Indonesia mengecam keras serangan brutal dan tak berprikemanusiaan zionis Israel di jalur Gaza.

Presiden Prabowo Subianto tak tinggal diam terhadap serangan zionis Israel yang membabi-buta terhadap warga Palestina yang tak berdosa itu. Bahkan, Presiden Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Turki dan Kanada terkait dukungannya terhadap warga Palestina agar perang yang tengah berkecamuk bisa berakhir dan Palestina meraih kemerdekaannya.

Hanya saja keinginan Presiden Prabowo untuk mengevakuasi 1.000 korban perang yang notabene warga Palestina ke Indonesia, mendapatkan penolakan keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan elemen masyarakat lainnya. Pasalnya, dengan adanya pengosongan di jalur Gaza, maka akan memberikan kesempatan kepada zionis Israel untuk menduduki Gaza dengan mudah. Hal ini hanya siasat busuk dan tipu daya zionis Israel untuk menguasai Palestina.

Perang yang berkecamuk di jalur Gaza, merupakan cermin tirani kepemimpinan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Sebab, kendati banjir petisi agar perang segera dihentikan, namun Benyamin Netanyahu sama sekali tak bergeming. Benyamin Netanyahu ialah sosok pemimpin yang otoriter, rakus, kejam dan biadab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *