Reportase : Yuyi Rohmatunisa
Pemimpin Redaksi: Hairuzaman
SERANG | Kabarexpose.com —
Al-Zahira yayasan yang bermula dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) pada 2013, kini telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang meliputi daycare, TKIT, dan SDIT.
Dalam wawancara dengan Yuyi Rohmatunisa wartawan, pimpinan Yayasan Al-Zahira, Hj. Fidziah, SE, MM. pada Rabu, (15/01/2025), berbagi kisah perjalanan inspiratif yayasan.
“Awalnya kami mulai dengan enam bahasa asing di LKP dan pada tahun 2014, memperkenalkan konsep daycare bagi ibu-ibu pekerja. Melihat adanya kebutuhan, kami membuka TKIT Al-Zahira dengan dua pilihan, yakni menitipkan anak atau sekaligus sekolah,” ujar Hj. Fidziah.
Dengan jumlah murid yang semula hanya delapan orang, TKIT Al-Zahira kini telah berkembang pesat dan memiliki lebih dari 100 murid. Begitu pula dengan SDIT yang kini menampung 200 siswa dengan jumlah maksimal per kelas hanya 25 orang. Meskipun menghadapi tantangan besar, seperti dampak pandemi COVID-19, Al-Zahira berhasil melewati masa-masa sulit dan terus berkembang.
“SDIT Al-Zahira telah memperoleh akreditasi A, dan TKIT kami juga telah mendapatkan akreditasi B. Banyak prestasi yang telah diraih, baik di bidang akademik maupun ekstrakurikuler seperti taekwondo, futsal, karate, dan robotik,” kata Hj. Fidziah dengan penuh bangga.
Dalam upaya membangun fasilitas yang lebih memadai, Yayasan Al-Zahira terus berinovasi, termasuk dengan membeli lahan baru yang lebih luas. Pada tahun 2024, yayasan ini berhasil membeli lahan seluas 1.200 meter persegi untuk daycare dan TKIT, yang dilengkapi dengan area parkir seluas 500 meter untuk kenyamanan orangtua.
“Terus berusaha untuk menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih dan mendukung perkembangan anak-anak. Kami juga membangun sekolah ini dengan komunikasi yang baik dan tanpa birokrasi yang rumit,” tambahnya.
Dengan visi untuk mencetak anak-anak yang soleh dan solehah, Yayasan Al-Zahira menerapkan sistem pendidikan yang berbeda, yakni dengan dua wali kelas, yaitu untuk pelajaran umum dan madrasah. Metode Umi yang bekerja sama dengan Umi Foundation, diterapkan untuk membantu pengajaran Al-Qur’an. Bahkan, anak-anak yang lulus dari TKIT langsung melanjutkan pendidikan ke SDIT tanpa harus memulai dari jilid 1, sehingga mempermudah transisi mereka.
Sekolah juga aktif melibatkan orangtua dalam pendidikan, salah satunya dengan program tahsin Al-Qur’an untuk orangtua yang diadakan setiap minggu. Keberadaan SDIT Al-Zahira telah memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi orangtua dan siswa.
Hj. Fidziah juga mengungkapkan bahwa biaya pendidikan di Yayasan Al-Zahira cukup terjangkau, dengan uang pangkal sebesar 9,9 juta, 2,4 juta dibayarkan selama 5 seester dan SPP bulanan yang yaitu 580 ribu per bulan. Dengan jumlah pegawai yang kini mencapai 60 orang, yayasan memberikan pelayanan yang sangat baik kepada siswa dan orangtua.
Dengan perjalanan yang telah berjalan selama satu dekade, Yayasan Al-Zahira menunjukkan betapa pentingnya komitmen, perjuangan dan kerja keras dalam membangun lembaga pendidikan yang mandiri dan berdaya saing.
“Sukses itu tidak datang dengan mudah. Butuh perjuangan, proses, dan air mata. Bertekad untuk terus memberikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa,” tutup Hj. Fidziah dengan penuh semangat.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Yayasan Al-Zahira terus berkembang dan menjadi pilihan pendidikan yang diharapkan dapat mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global.