Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang Siap Jadi Ikon Provinsi Banten

Reportase : Yuyi Rohmatunisa

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman

KOTA SERANG | Kabarexpose.com —

Masjid Agung Ats-Tsauroh, yang sebelumnya dikenal dengan nama Masjid Pegantungan, merupakan salah satu masjid tertua di wilayah Kora Serang, Banten.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ats-Tsauroh Kota Serang,  H. Mam’un Syahroni, pada Jum’at (6/12/2024), mengungkapkan perjalanan panjang masjid ini serta tantangan dan harapannya untuk masa depan masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Agung Serang tersebut.

Masjid ini dibangun pada era Bupati Pandeglang, Rd. Tumenggung Basudin Tjondronegoro (1870-1888) dan baru mengadopsi nama Ats-Tsauroh pada tahun 1974 yang memiliki makna perjuangan. Sejak itu, masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi hingga bentuknya seperti sekarang ini. Masjid dengan atap limas tumpang tiga dan konsep ruang terbuka khas rumah joglo ini tetap mempertahankan nilai filosofisnya, yang mencerminkan iman, Islam dan ihsan.

H. Ma’mun menjelaskan, masjid ini bukan hanya sebagai tempat ibadah saja. Akan tetapi juga menjadi simbol kerukunan antar umat beragama.

“Masjid ini terletak di tengah tempat ibadah umat Kristen, yakni Gereja Katolik Kristus Raja,” katanya.

Di tengah perjalanan kepengurusannya selama empat tahun, H. Ma’mun mengungkapkan, beberapa tantangan yang dihadapi, termasuk masalah keamanan dan kebersihan. Keamanan memerlukan profesionalisme dan pelatihan khusus yang akhirnya diselesaikan dengan melibatkan pensiunan dari Kodim dan Korem. “Kami juga berusaha menjaga kebersihan masjid meskipun dengan keterbatasan sumber daya,” ujarnya.

Menyikapi tantangan tersebut, H. Ma’mun berharap pada masa depan dengan kepemimpinan Walikota Serang yang baru, ada perhatian yang lebih besar terhadap pengelolaan masjid.

“Kami tidak meminta gaji besar, tapi setidaknya sesuaikan dengan UMR atau UMK untuk memberikan kesejahteraan bagi pengurus dan staf,” tambahnya.

Di sisi lain juga berharap masjid ini dapat menjadi ikon Provinsi Banten dengan meningkatkan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik. Ingin masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan bagi generasi muda dan masyarakat se-Provinsi Banten, katanya.

Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang kini tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga pusat kebudayaan dan kegiatan sosial yang melibatkan berbagai kalangan dari mahasiswa hingga masyarakat umum. “Kami ingin setiap kegiatan yang diadakan di masjid ini dapat melibatkan generasi muda, dengan berbagai program unggulan yang memberikan manfaat bagi semua pihak,” pungkas H.Ma’mun.

Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan masyarakat, H.Ma’mun yakin Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang akan terus berkembang dan menjadi tempat yang tidak hanya dihormati, tetapi juga menjadi pusat keberagaman dan kemajuan di Provinsi Banten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *