Kabar expose tangerang
Program kota tanpa kumuh (Kotaku) di desa banyu asih kecamatan mauk kabupaten tangerang. mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebab, pemukiman padat yang sebelumnya kumuh tersebut, kini sudah tertata dengan baik.
Tak hanya itu, program tersebut mampu meningkatkan sikap gotong royong melalui serangkaian pemberdayaan yang dilakukan “GAZNAWI”Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat desa banyu asih (BKM DAMBA) gaznawi mengaku bersyukur pelaksanaan program Kotaku diwilayahnya ini berjalan cukup baik. Saat ini,kegiatan yang dilaksanakannya, baik fisik mapun non fisik sudah menunjukan progres yang diharapkan,untuk tahap1 diantaranya:pemasang vaving block,pengadaan 3 unit gerobak motor sampah,sarana air bersih(SAB),pemasangan drainase yudit 416 meter,dan kami menggunakan material yang sesuai SOP,seperti pembelian yudit kami menggunakan products DC DURACON,Kamis (04/10/2018)
Menurutnya, program Kotaku merupakan satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia, yang salah satunya dilaksanakan di desa banyu asih kecamatan mauk, kebijakannya, membangun sistem, memfasilitasi pemerintah daerah, dan memfasilitasi komunitas (berbasis komunitas). “Pada prinsipnya memang lebih menumbuhkan semangat agar masyarakat terlibat dalam pengembangan wilayah pemukiman. Sehingga, dalam pelaksanaan program ini kita lebih kepada pemberdayaan,”
lanjutnya Ia menjelaskan, pelaksanaan kegiatan Kotaku, baik fisik mapun non fisik melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).Untuk pembangunan drainase sekitar 416 meter tersebar di di dua rt yakni rt 01 rt 03, vaving block,sarana air bersih (SAB),Kita bersyukur sejauh ini pelaksanaannya tidak ada kendala,” katanya.
Sementara,salah satu warga desa banyu asih ,mujahidin, menyambut baik adanya program Kotaku diwilayah setempat. Program tersebut tak hanya mampu membenahi pemukiman yang awalnya kumuh kini menjadi tertata. “Selain itu, warga juga tergerak karena dalam program ini masyarakat ikut diberdayakan “ucapnya”(cecep )
