Google search engine
HomeReligiMenggali Keilmuan Klasik dan Moderasi Beragama di At-Thahiriyah

Menggali Keilmuan Klasik dan Moderasi Beragama di At-Thahiriyah

Reportase : Yuyi Rohmatunisa.

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman

KOTA SERANG | Kabarexpose.com

Pondok Pesantren At-Thahiriyah, yang terletak di Kota Serang, kini telah menginjak usia 48 tahun sejak didirikan pada 1978. Yayasan yang menggabungkan pendidikan agama dan umum ini terus berkembang dengan semangat untuk mencetak generasi yang berakhlakul karimah, berilmu, dan berwawasan luas.

Dalam wawancara bersama wartawan, Yuyi Rohmatunisa, pada Selasa, (5/11/2024). Menurut Awan Fatih, salah satu guru di Yayasan At-Thahiriyah, sistem pendidikan yang diterapkan di pondok pesantren ini tetap mengedepankan pengajaran kitab-kitab kuning, yang merupakan warisan keilmuan klasik dalam tradisi Islam. Selain itu, yang menarik adalah sistem mutholaah (kegiatan membaca kitab), yang terus berjalan tanpa henti, meskipun dalam situasi apapun. “Nilai yang diterapkan di sini adalah akhlak baik dan nilai-nilai moderasi beragama. Kami mengajarkan saling menghargai perbedaan antar sesama,” ujar Awan Fatih.

Pondok Pesantren At-Thahiriyah didirikan oleh ulama besar KH. Tb. Ahmad Hasuri Thahir, sepulangnya dari Mekkah setelah belajar selama tujuh tahun. Berawal dari pengajian yang digelar di rumah beliau di Kaloran, pengajian ini semakin berkembang dan diikuti oleh jamaah dari berbagai wilayah.

Di awal berdirinya, pengajian yang diajarkan mencakup ilmu fiqih, hadits, tafsir, dan ilmu alat (nahwu/sharaf). Seiring dengan bertambahnya jumlah jamaah, yang sebelumnya terbatas hanya di rumah, KH. Ahmad Hasuri Thahir memutuskan untuk mendirikan pondok pesantren dengan dukungan penuh dari para jamaah.

Nama “At-Thahiriyah” sendiri diambil dari gabungan nama ayah beliau, H. Thohir, dan nama mertuanya, KH. Thohir Desa Pelamunan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, sebagai bentuk penghormatan. Pondok Pesantren ini kini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum. Sehingga menjadi Yayasan At-Thahiriyah yang memiliki pendidikan formal dan nonformal. Termasuk Pondok Pesantren (PPA) dan Madrasah Aliyah Salafiyah At-Thahiriyah (MASA).

Saat ini, At-Thahiriyah memiliki 299 santri dan 45 pengajar, termasuk guru Pondok Pesantren. Sistem pendidikan di sini menggabungkan pendidikan agama dengan pendidikan formal di jenjang Madrasah Aliyah (SMA).

Di dalam proses belajar, pondok ini mengedepankan pendekatan emosional antara ustad dan santri agar tidak ada sekat antara keduanya, menciptakan suasana yang nyaman dan akrab. Pendekatan ini terbukti efektif, dengan banyak santri yang berhasil meraih prestasi dan melanjutkan pendidikan ke universitas bergengsi, seperti Universitas Al-Azhar di Mesir.

Visi dan misi Yayasan At-Thahiriyah adalah untuk menjadi lembaga pendidikan unggulan yang menghasilkan generasi berakhlakul karimah, mandiri, kreatif, inovatif, serta menguasai ilmu agama dan pengetahuan umum. Dengan fasilitas pendidikan yang lengkap dari TK hingga Madrasah Aliyah, At-Thahiriyah terus berupaya mengembangkan potensi para santri untuk menjadi pribadi yang unggul di segala bidang ilmu.

Harapan besar pun disampaikan oleh para guru dan pengelola pondok untuk semakin mengembangkan lembaga ini agar dapat terus mencetak generasi-generasi unggul yang dapat membawa perubahan positif di masyarakat.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments