Pemimpin Redaksi : Hairuzaman.
Kota Serang -Kabarexpose.com —
Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus tanggap terhadap isu-isu yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. MUI diharapkan pula harus bersikap kritis, korektif dan konstruktif. Hal ini ditegaskan Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) MUI.Pusat, Prof. Dr. Hj. Valina Singka Subekti, M.Si, ketika memberikan sambutan kegiatan Monev di Aula.MUI Provinsi Banten, pada Rabu (18/9/2024).
Menurut Prof. Dr. Hj. Valina, belakangan ini ada beberapa isu yang aktual dan harus disikapi oleh MUI seperti kasus hijab Paskibraka. Termasuk sikap MUI DKI Jakarta yang langsung merespons kasus hijab di RS Medistra. “Karena itu, MUI harus mengedepankan sikap yang kritis, korektif dan konstruktif,” tandasnya.
Prof. Dr. Hj. Valina menjelaskan, tiga platfom MUI antara lain, berperan sebagai khadimul ummah (pelayan umat), himayatul ummah (pelindung umat) dan shodiqul hukumah (mitra pemerintah)
Dikatakan, MUI sebagai khadimul ummah diharapkan mampu melayani umat supaya lurus. Sedangkan himayatul ummah berperan sebagai pelindung umat dari praktek kehidupan umat yang dilarang dalam Islam. Sementara itu, MUI juga berperan sebagai shodiqul hukumah, dimana MUI menjadi mitra pemerintah yang ikut memandu dan mengarahkan pemerintah berkenaan dengan aspek-aspek sosial keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Prof. Dr. Hj. Valina juga mengungkapkan, kemajuan teknologi infornasi belakangan ini berdampak negatif terhadap semakin tergerusnya nilai-nilai dan norma kemasyarakatan serta keagamaan.
Menurut ia, tercatat sekitar 87 persen umat Islam saat ini dalam kondisi sedang tidak baik-baik saja. Sehingga tugas MUI itu sangat berat agar umat menjadi lebih baik dan sejahtera.
“Monev ini adalah sesuatu yang secara terus-menerus dilakukan oleh MUI. Karena organisasi MUI ini merupakan organisasi terbesar bersifat nasional yang ada di Indonesia. Selain itu, strukturnya juga bertingkat hingga ke level kecamatan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Banten, Dr. KH. A. Bazari Syam, mengatakan, gedubg MUI Banten saat ini statusnya sudah milik sendiri dan merupakan hibah dari Pemprov Banten. “Sudah banyak pula program-program kerja yang dilaksanakan oleh MUI Banten. Termasuk pula menjalin kerjasama dengan beberapa pihak,” terangnya.
Menurut Bazari Syam, kendati saat ini MUI Banten sudah meraih ranking ketiga nasional, namun masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. “Saya berharap MUI Banten bisa mendapatkan ranking kedua, nasional” katanya.
Tampak hadir dalam acara itu, Ketua Umum MUI Provinsi Banten, Dr. KH. A. Bazari Syam, M.Pdi, Sekretaris Umum MUI Banten, Dr. H. Endang Saeful Anwar, Lc, MA, Dewan Pertimbangan, Dewan Pimpinan MUI Banten, Ketua Komisi, Badan dan Lembaga dan jajaran Tim ISO 9001 : 2015 MUI Banten.