Reportase : Maswi. Editor : Hairuzaman.
KOTA SERANG – Kabarexpose.com —
Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, pengendalian inflasi merupakan fokus kerja Pemerintah Provinsi Banten menghadapi akhir tahun 2023. Tercatat inflasi tahunan (YoY) untuk November 2023 Provinsi Banten sebesar 3,03 persen. Sedangkan secara bulanan (m-t-m) terhadap Oktober 2023 sebesar 0,57 persen.
“Dengan begitu, inflasi di Provinsi Banten sampai sekarang cukup terkendali sejalan dengan kondisi perekonomian masyarakat di Provinsi Banten,” ungkap Al Muktabar, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual di Ruang Rapat Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang. pada Senin, (11/12/2023).
Ia menyampaikan, dengan inflasi yang terkendali pihaknya juga terus mengoptimalkan berbagai upaya. Salah satunya dengan pemanfaatan dana fiskal daerah untuk mengurangi pengeluaran dan menyeimbangkan anggaran.
Al Muktabar menambahkan, sebagai upaya pengendalian inflasi pihaknya juga terus mengawasi komoditi yang menjadi pemicu inflasi seperti beras dan cabai merah. Dengan berbagai upaya tersebut, ia harap mampu menyetabilkan harga dan ketersediaan bahan pangan tersebut.
“Pada dasarnya beras sudah aman. Tinggal cabai merah yang terus kita upayakan pengoptimalannya baik melalui tanam cabai ataupun panen cabai yang akan kita laksanakan nanti,” jelas Al Muktabar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyampaikan, sesuai dengan arahan Mendagri Pemprov Banten akan melakukan upaya pengendalian inflasi pada komoditas cabai merah dengan menggelar panen cabai secara hybrid.
Ia menyampaikan, upaya tersebut merupakan bukti nyata dari Provinsi Banten dalam pengendalian inflasi.
“Kira-kira seluas 1 hektar yang akan kita panen dan kita salurkan ke pasar-pasar atau konsumen langsung,” ungkapnya.
“Ini bukti kita menghadirkan kesiapsiagaan pemerintah menangani inflasi yang tidak autopilot dengan adanya upaya yang dilakukan,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Aan Muawanah menyampaikan, pada akhir tahun 2023 stok beras di Provinsi Banten cukup terkendali. Ia menyebutkan dari 2.595,3 ton beras perlindungan sosial pendanaan DID 1 dan 2 sudah disalurkan dan tersisa 680,3 ton beras dalam proses penyaluran.
“Untuk Banten sendiri harga beras relatif stabil walaupun di atas HET antara Rp12.000 dan Rp13.000 ini untuk beras medium. Beras premium ada di kisaran Rp14.000 sampai Rp15.000,” jelasnya.
Aan juga menyampaikan, sebagai upaya pengendalian inflasi pihaknya terus melakukan pemantauan harga dan gerakan pasar murah di 8 Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
“Upaya pengendalian inflasi setiap hari kita lakukan dengan memantau harga komoditas pangan di pasar – pasar. Ada juga gerakan pangan murah yang sampai dengan hari ini sudah kita lakukan sebanyak 113 kali pelaksanaannya di tahun 2023,” pungkasnya.