Google search engine
HomeBisnis & EkonomiSepenggal Kisah Desa Sekapuk, Dulu Miskin Kini Jadi Desa Miliarder

Sepenggal Kisah Desa Sekapuk, Dulu Miskin Kini Jadi Desa Miliarder

Editor : Hairuzaman

GRESIK – Kabarexpose.com —

Desa Sekapuk, yang terletak di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, adalah contoh nyata bagaimana dengan tekad dan inovasi, sebuah desa yang dulu miskin dan tertinggal dapat berubah menjadi Desa Miliarder. Dengan mengembangkan lima unit usaha dan destinasi wisata,

Desa Sekapuk berhasil mencatatkan keuntungan bersih mencapai Rp 7 miliar pada tahun 2022. Desa Sekapuk telah memberikan bukti bahwa setiap desa memiliki potensi untuk menjadi lebih makmur dan sejahtera jika sumber daya mereka dimanfaatkan dengan bijak.

Kisah sukses Desa Sekapuk menggambarkan dengan jelas bahwa dana desa, jika dikelola dengan tepat dan visi yang kuat, dapat membawa perubahan yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Inilah sepenggal kisah sukes Desa Sekapuk, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Cerita sukses ini tak terlepas dari peran kunci Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim, yang dengan ide-ide kreatifnya berhasil mengubah wajah desa ini.

Salah satu pencapaian besar adalah pembukaan destinasi wisata Setigi (Selo Tirto Giri). Wisata Setigi, Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, yang mengubah galian tambang menjadi destinasi wisata. Tempat ini dulunya hanyalah lahan bekas tambang yang dijadikan tempat pembuangan sampah warga.

Awalnya, Abdul Halim menghadapi tantangan dan perlawanan dari warga. Namun, dengan kesabaran dan visinya, usahanya mulai membuahkan hasil, dan warga mulai merasakan manfaat ekonomi dari usaha tersebut.

Desa Sekapuk memiliki lima unit usaha yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakatnya. Selain Wisata Setigi, ada juga perusahaan air masyarakat, usaha jasa dan perdagangan, pengolahan sampah masyarakat, kerajinan bata putih, dan lapangan olahraga. Dalam waktu tiga tahun, lima unit usaha ini berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi 899 kepala keluarga. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pendapatan warga yang sebelumnya hanya berkisar Rp400 ribu per bulan, kini meningkat menjadi Rp6-7 juta per bulan.

Untuk mendukung operasional desa dan memastikan kesejahteraan masyarakat, Desa Sekapuk memiliki lima unit kendaraan yang dibeli secara tunai. Kendaraan tersebut termasuk Alphard untuk pemerintah desa, Grand Livina untuk ibu-ibu PKK, Mazda double cabin untuk wisata, Expander untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan satu unit mobil ambulans standar COVID-19.

Kepala Desa Sekapuk menjelaskan, mobil yang dimiliki Desa Sekapuk sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat adalah bagian dari apresiasi pemerintah desa kepada warganya, menunjukkan komitmen mereka untuk mensejahterakan masyarakat.

Kisah Desa Sekapuk menginspirasi desa-desa lain untuk mengejar kesuksesan serupa dan menunjukkan bahwa kemiskinan dapat diatasi dengan inovasi, kerja keras dan kepemimpinan yang baik

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments