Lombok Utara | KABAR EXPOSE.com —
Kabar membanggakan datang dari Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Buah kurma Lombok meraih predikat sebagai Kurma Terbaik ke-7 Dunia, pada Festival Kurma Dunia 2025, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Oktober 2025.
Prestasi luar biasa ini dikonfirmasi langsung oleh Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, melalui unggahan di akun media sosialnya pada Minggu, 16 November 2025.
Dalam keterangannya, Bupati Najmul Akhyar mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian yang melebihi ekspektasi ini.
“Kurma KLU telah hadir di Festival Kurma dunia. Alhamdulillah, diluar ekseptasi dinobatkan sbg Kurma terbaik 7 dunia. Fabiayyi aalairobbikumaa tukazziban.” ujarnya.
“Salah satu yang menjadi kebanggan kita di tanah Tioq Tata Tunaq,” tulisnya, merujuk pada julukan Kabupaten Lombok Utara,” imbuh Bupati.
Pengakuan ini tidak hanya menempatkan Kurma KLU sejajar dengan varietas-varietas kurma ternama dunia, tetapi juga membuktikan kualitas komoditas pertanian dari daerah yang dikenal dengan semboyan Tioq Tata Tunaq (bersatu padu membangun) ini.
Capaian ini diharapkan dapat meningkatkan semangat petani kurma di Lombok Utara dan membuka peluang pasar ekspor yang lebih luas.
Selain itu, Kurma KLU kini dapat menjadi salah satu ikon produk agrikultur yang diandalkan untuk mempromosikan nama baik Lombok Utara di tingkat global.
Prestasi Kurma Lombok Utara sebagai kurma terbaik nomor 7 dunia merupakan tonggak sejarah penting yang memperkuat posisi Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah yang kaya akan potensi pertanian unggulan.
Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memulai riset kultur jaringan kurma di Lombok Utara.
Riset ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi petani kurma lokal, seperti keterbatasan bibit unggul, produktivitas yang masih rendah, dan proses perbanyakan bibit secara konvensional yang tidak efisien.
“Salah satu yang menjadi kebanggan kita di tanah Tioq Tata Tunaq,” tulisnya, merujuk pada julukan Kabupaten Lombok Utara.
Pengakuan ini tidak hanya menempatkan Kurma KLU sejajar dengan varietas-varietas kurma ternama dunia, tetapi juga membuktikan kualitas komoditas pertanian dari daerah yang dikenal dengan semboyan Tioq Tata Tunaq (bersatu padu membangun) ini
Riset Pengembangan Kurma
Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memulai riset kultur jaringan kurma di Lombok Utara.
Riset ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi petani kurma lokal, seperti keterbatasan bibit unggul, produktivitas yang masih rendah, dan proses perbanyakan bibit secara konvensional yang tidak efisien.
Solusi Bioteknologi
Pertemuan pada Septermber 2025 lalu dihadiri oleh Dr. Ahmad Suriadi, ketua tim peneliti dari BRIN, dan Lale Ira Amrita Sari, S.T., M.M.Inov., Koordinator Pokja Inovasi Hilirisasi dan Kemitraan dari BRIDA NTB.
Menurut Dr. Ahmad Suriadi, riset ini akan memanfaatkan bioteknologi untuk mempercepat produksi bibit.
“Melalui kultur jaringan, kita dapat menghasilkan bibit kurma yang lebih cepat, seragam, dan berkualitas tinggi. Dengan begitu, pengembangan kurma di NTB akan lebih terjamin dan berkelanjutan,” jelasnya.
Lale Ira Amrita Sari menambahkan, bahwa riset ini adalah kunci untuk hilirisasi inovasi pertanian.
“Kultur jaringan kurma bukan hanya solusi atas keterbatasan bibit, tetapi juga peluang besar bagi NTB untuk menciptakan nilai tambah ekonomi berbasis riset dan teknologi,” ungkapnya.
Kerja sama antara BRIN dan BRIDA NTB ini diharapkan menjadi model sinergi yang kuat antara lembaga riset nasional dan daerah.
Tujuannya jelas, menjadikan Lombok Utara sebagai pusat pengembangan kurma berbasis inovasi di Indonesia.
Kepala BRIDA Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan, berdasarkan hasil penilaian asosiasi kurma dunia, kurma Lombok menempatkan pada posisi terbaik ke-7 kurma dunia.
“Artinya kualitasnya sangat baik dan tidak jauh beda dengan kurma Timur Tengah,” katanya.
Lokasi Kebun Kurma Lombok
Lokasi kebun kurma Lombok ada di Desa Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Di sini, warga bisa memetik buah kurma layaknya memetik buah kurma di negara kawasan Timur Tengah.
Warga di desa ini berhasil membudidayakan berbagai jenis pohon kurma.
Pohon-pohon kurma di sini pun bisa berbuah lebat dan memiliki rasa manis layaknya buah kurma dari Timur Tengah.
Jenis kurma yang dipanen di sini merupakan kurma Ruthob. Tapi harga masih tergolong cukup mahal.
Harganya antara Rp 250 ribu sampai Rp 360 ribu per kilogram. Kurma Ruthob di Desa Kayangan ada yang berwarna merah, hijau, dan kuning, tergantung jenis kurmanya.












