Reportase : H. Masdi Subendi.
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman.
Tangerang | KABAR EXPOSE.com —
Perwakilan Pengurus Wilayah (PW) Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Provinsi Banten melaksanakan audiensi dengan Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah, Selasa (30/09). Bertempat di Ruang Wakil Bupati Tangerang, Lantai 3 Kantor Bupati Tangerang, Jl. Somawinata Tigaraksa Puspemkab Tangerang, rombongan disambut Intan dengan hangat dan senyum khasnya. Audiensi ini sebagai bentuk sarana silaturahmi atas undangan Wakil Bupati Tangerang dan perhatian yang mendalam atas isu literasi digital masyarakat khususnya di Kabupaten Tangerang.
Ketua Relawan TIK Provinsi Banten, Ahmad Taufiq Jamaludin memimpin rombongan dengan mengawali perkenalan personel yang hadir serta informasi terkait organisasi komunitas probono tersebut yang memiliki jenjang kepengurusan tingkat pusat (kemitraan dengan Kementerian Komunikasi Digital atau kementerian/lembaga lainnya), tingkat wilayah (kemitraan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi dan perangkat daerah lainnya), tingkat cabang (kemitraan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten/Kota dan perangkat daerah lainnya), serta tingkat komisariat (jenjang perguruan tinggi dan kaderisasi cabang).
Relawan TIK Indonesia sendiri adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang mendasarkan gerakannya pada upaya pengembangan pengetahuan, keterampilan/ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi masyarakat sehingga dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang informatif dan cakap digital. Pada 4 Juli 2011 kelahiran organisasi ini dibidani oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo RI pada saat itu, yang kini menjadi Kementerian Komunikasi Digital (Kemenkomdigi) RI.
Taufiq mengungkapkan, setidaknya ada 8 (delapan) langkah tindak yang ingin diupayakan oleh Relawan TIK khususnya dalam pergerakannya di wilayah Provinsi Banten, antara lain:
1. Perpanjangan tangan Kemenkomdigi RI dan membantu program pemerintah daerah.
2. Pemberdayaan dan pengarusutamaan gender / Gender Equality Social Inclusion (GESI) di bidang TIK.
3. Pembentukan desa informatif, pendampingan digitalisasi desa dan desa melek digital melalui optimalisasi domain .desa.id.
4. Pendampingan dan akselerasi “Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Go Digital”.
5. Pembentukan Relawan TIK Kampus (Komisariat), ekstrakurikuler ICT Club di sekolah/madrasah, dan AI + Coding Club.
6. Edukasi Literasi digital kepada masyarakat.
7. Pemberdayaan TIK dalam berbagai sektor.
8. Membangun masyarakat informatif.
“Dari delapan langkah tindak ini, kami berharap bisa terus bergerak di hulu sehingga bisa memitigasi dampak bahaya digital di masyarakat. Seringkali kasus di hilir menjadi polemik bangsa ini seperti peretasan akun perbankan (scam) yang sudah jadi ranah penegakan hukum, belum lagi judi online, atau anak yang kecanduan game/gawai dengan berbagai dampak buruknya seperti perkataan kasar. Ini harus menjadi perhatian orang tua, bila dibutuhkan bisa melakukan konsultasi kepada psikiater,” ungkap Taufiq.
Taufiq pun mengisahkan jika dahulu saat pandemi, kita dibuat kaget oleh kabar saudara/tetangga yang wafat karena wabah COVID-19. Kini ia pernah tertegun Ketika mendengar kabar kawan lama yang terkena kasus judi online (judol) yang harus menjual aset keluarga ratusan juta rupiah.
“Untuk mencegah berbagai dampak negatif itu, kami terus berupaya mengedukasi literasi digital dalam empat pilar, yakni cakap digital, aman digital, budaya digital, dan etika digital, yang disingkat ‘CABE’. Hal ini membutuhkan akselerasi, karena negara lain sudah siap SDM-nya dalam menerima pesatnya kemajuan teknologi digital, bagaimana dengan Indonesia? hal ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” ungkap Taufiq.
Taufiq pun berharap kedatangannya bersama tim menjadi langkah awal kemitraan dengan Pemkab Tangerang dengan kepempimpinan yang baru untuk terus mengupayakan pembangunan SDM khususnya di bidang TIK di wilayah Kabupaten Tangerang. Salah satu sektor yang menjadi fokusnya adalah peningkatan SDM TIK perempuan melalui program
“BeYouTIK” dan edukasi literasi digital ke berbagai sektor melalui program “Gerebeg Digital”, baik dengan pemerintahan dan masyarakat desa, sekolah dan dunia pendidikan, perlindungan anak melalui edukasi “Digital Parenting” kepada para orang tua, serta sektor pemerintahan.
“Kedatangan kami hakikatnya sebagai jembatan dan mengantar rekan-rekan Relawan TIK Cabang Kabupaten Tangerang yang mudah-mudahan bisa menyelenggarakan Musyawarah Cabang dalam waktu dekat. Sehingag bisa langsung tancap gas, cepat dan sigap bergerak ke masyarakat dan bermitra dengan Pemkab Tangerang dalam membangun SDM ini,” tutup Taufiq.
Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah menyambut baik momen tersebut dan menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus kekagumannya bahwa ternyata ada Relawan TIK yang siap bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang saya menyambut baik atas adanya Relawan TIK dan siap melibatkannya dalam berbagai program pemerintahan terkait, baik di lingkungan pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta pemerintahan desa dan UMKM. Mudah-mudahan nanti ada pertemuan lanjutan dan akan saya sampaikan ke dinas-dinas terkait,” ungkap Intan.
Menyikapi literasi digital masyarakat, Intan juga melihat bahwa masyarakat perlu bijak dalam penggunaan media sosial serta akselerasi literasi digital Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Tangerang sebagai perpanjangan tangannya. Sehingga komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat terjalin dengan baik, tanpa ada fitnah, adu domba, berita tidak valid dan tendensius.
“Rasanya kita sangat perlu mengedukasi masyarakat agar dapat jeli dan faham membaca data, sehingga tidak mudah menyimpulkan berbagai informasi secara tidak utuh. Ini merupakan bagian dari literasi digital, sehingga ke depannya diharapkan dengan sikap kritisnya masyarakat Kabupaten Tangerang tahu kemana tempat menyampaikan kritik dan saran secara konstruktif dan membangun,” ungkap Intan.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki belasan ribu ASN yang merupakan potensi, dimana setiap individu dapat menjadi GPR (Government Public Relation) atau Influencer di wilayah masing-masing.
“Bagaimana tidak, Pemkab Tangerang memiliki potensi belasan ribu ASN setidaknya bisa menjadi jembatan informasi dan komunikasi kepada masyarakat lainnya, tentang apa yang akan, sedang, dan telah dilakukan sebagai bagian dari hak informasi publik. Kemudian kanal-kanal pengaduan dan permohonan informasi itu bisa tersampaikan melalui kanal yang tepat. Menurut saya ini hal yang sangat baik dan perlu kita tingkatkan edukasinya secara merata ke berbagai sektor, melalui gerak kolaboratif, mudah-mudahan Relawan TIK bisa menjadi bagian itu,” ungkap Intan.
Kegiatan audiensi tersebut ditutup dengan ramah tamah dan penyerahan seragam Relawan TIK kepada Wakil Bupati Tangerang sebagai anggota kehormatan dan bagian dari Dewan Penasihat Relawan TIK Kabupaten Tangerang.