Serang | KABAR EXPOSE.com —
Milad ke-9 Media Online Harianexpose.com di isi dengan diskusi mengenai ilmu jurnalistik. Hal ini bertujuan agar para jurnalis terus meningkatkan lautan pengetahuannya di dunia jurnalistik yang mengedepankan kaidah 5W + 1 H dan Bahasa Indonesia Jurnalistik. Kegiatan itu bertempat di Kediaman wartawan Harianexpose.com, Sukardi, di Kampung Nagrog Umbul, Desa Pudar, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten, pada Sabtu (27/9/2025).
Menurut Pemimpin Redaksi (Pemred) Harianexpose.com, Hairuzaman, diskusi lebih difokuskan pada teknik merakit berita sesuai kaidah jurnalisme. Pasalnya, saat ini masih banyak ditemui kesalahan dalam menulis kalimat yang dilakukan oleh para jurnalis lantaran masih minimnya pengetahuan tata bahasa yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Sehingga dapat merubah makna yang terkandung dalam suatu kalimat.
Ia menjelaskan, acap kali wartawan menulis sinonim (padanan) kata. Dimana kata-kata yang diulang dalam sebuah kalimat dinilai mubadzir. Contoh “Warga Masyarakat”. kata tersebut mempunyai makna yang sama. Ada lagi kata “Kandidat Calon” sering ditulis bersandingan. Padahal mempunyai makna yang juga sama. Kata “Massa” seringkali ditulis “Masa”. Padahal kata Massa dan Masa maknanya dalam kamus EYD berbeda.
Kata “massa” dan “masa” memiliki arti yang berbeda meskipun terdengar mirip. Berikut adalah perbedaan antara keduanya :
Dibawah ini beberapa pengertian “Massa” antara lain ::
– Sejumlah besar benda atau zat yang dikumpulkan menjadi satu, seperti “massa batu-batuan”.
– Sekumpulan orang yang banyak sekali, seperti “massa membanjiri lapangan”.
– Kelompok manusia yang bersatu karena dasar atau pegangan tertentu, seperti “organisasi massa.
– Dalam fisika, massa adalah ukuran kuantitatif sifat kelembaman (inersia) benda.
Sementara itu, kata “Masa” mengandung pengertian sebagai berikut :
– Periode waktu tertentu, seperti “masa pemerintahan” atau “masa depan”.
– Jangka waktu yang digunakan sebagai satuan ukuran, seperti “masa kerja” atau “masa studi”.
Jadi, kata “massa” lebih merujuk pada kuantitas atau jumlah besar benda atau orang. Sedangkan “masa” merujuk pada periode waktu tertentu.
Dalam sebuah judul berita kerap kali ditemui kalimat “Syarat KKN”. Padahal seharusnya yang benar ialah “Sarat KKN”.
Kata “syarat” dan “sarat” memiliki arti yang berbeda meskipun terdengar mirip. Berikut adalah perbedaan antara keduanya :
– Syarat merujuk pada ketentuan atau kondisi yang harus dipenuhi untuk mencapai sesuatu. Contohnya, “Lowongan kerja tersebut mensyaratkan usia maksimal 29 tahun.” Bisa juga berarti janji atau sesuatu yang harus ada atau diperlukan.
– Sarat berarti penuh atau terlalu penuh, seperti “Karung yang sarat dengan mangga” atau “Perahunya sarat penumpang.” Bisa juga berarti memiliki banyak unsur atau makna, seperti “Novel tersebut sarat dengan unsur intrik dan kejutan”.
Dalam penggunaan sehari-hari, penting untuk memperhatikan konteks agar tidak salah menggunakan kata “syarat” dan “sarat”. Misalnya, “Sarat makna” berarti penuh arti, sedangkan “syarat dengan makna” tidak memiliki arti yang jelas.
Sejatinya kesalahan dalam menulis kalimat dalam suatu berita itu dapat dihindari jika seorang wartawan mempunyai kemampuan dan wawasan dalam ilmu jurnalistik. Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menulia berita, maka seoramg wartawan harus gemar untuk membaca berbagai buku maupun literatur lainnya yang menunjang.
Dengan meningkatkan kemampuan dan wawasan jurnalistik, wartawan dapat menghindari kesalahan penulisan dan menyajikan berita yang akurat dan berkualitas..