Reportase : Ilham Nurdiansyah Putra.
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman
KOTA SERANG | Kabarexpose.com —
Penataan besar-besaran di Pasar Rau Kota.Serang, akhirnya benar-benar berjalan. Atas instruksi langsung Walikota Serang, Budi Rustandi dan atensi Gubernur Banten serta Kapolda Banten, tim gabungan resmi melakukan penertiban pedagang di sepanjang jalur blok M hingga Eks Terninal Cangkring.
Puluhan kendaraan dump truck dan alat berat hilir mudik di sekitar Pasar Induk Rau (PIR) untuk mengangkut puing-puing sisa bangunan PKL.
Dalam tahap pertama, sekitar 300 pedagang yang selama ini berjualan di bahu jalan diminta pindah ke lokasi yang telah disiapkan pemerintah.
“Kita sudah cek tempatnya dan pastikan sangat layak. Pilihannya hanya dua yakni pindah ke dalam atau tidak boleh berjualan sama sekali,” tegas Kepala Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil, pada Selasa (29/7/2025).
Wahyu menambahkan, demi memastikan ketertiban berjalan, tim gabungan Satpol PP, TNI, dan Polri akan berjaga setiap hari agar tidak ada pedagang yang kembali berjualan dibahu jalan.
Terkait keluhan kecemburuan sosial karena adanya pedagang di lahan pribadi, Wahyu menegaskan, penertiban hanya dilakukan untuk pedagang yang melanggar aturan, khususnya yang berdiri di atas trotoar, irigasi maupun pipa gas.
“Yang jelas, penertiban ini fokus kepada para pedagang yang melanggar aturan Perda Nomor 10 Tahun 2010, bukan soal lahan milik pribadi,” ungkapnya
Penertiban tahap dua akan dilakukan bulan depan, menargetkan sekitar 100 pedagang yang masih berada di luar area pasar.
Mereka akan ditempatkan di lantai rooftop untuk Zona grosir, dengan akses masuk melalui terminal Cangkring.
“Kapasitas lahan bisa menampung 2.500 pedagang, cukup untuk seluruh PKL Pasar Rau,” tandasnya.
Disisi lain Walikota Serang, Budi Rustandi terjun langsung pelakasanaan penertiban dan relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang berada di luar Pasar Induk Rau (PIR)
Tidak hanya memastikan pelaksanaan dan penertiban PKL berjalan Lancar, Budi Rustandi juga memonitor langsung kesiapan lapak yang akan ditempati oleh para pedagang.
Pantauan wartawan di lapangan, di sela kunjungan, Budi Rustandi juga memonitor langsung normalisasi aliran sungai di sekitar PIR, serta memastikan proses bongkar muat puing-puing sisa berdagang agar bisa segera diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir.
“Hal itu dilakukan agar badan jalan yang mengelilingi PIR bisa bersih dari sampah dan puing-puing bangunan dan menjadi lebar,” tutup Budi Rustandi.