GAZA | Kabarexpose.com —
Pada Kamis (15/5) dini hari merupakan hari berdarah lainnya bagi penduduk Gaza karena bombardir Israel tanpa henti menghantam wilayah yang dikepung itu. Dalam serangan terbaru pasukan penjajah Israel pada hari itu, 103 warga Palestina di Gaza terbunuh, sebagian besar anak-anak dan perempuan.
Menurut laporan Tim Penyelamat Palestina. Serangan ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke sejumlah negara di Timur Tengah.
Selain karena serangan udara, ratusan korban ini syahid karena penembakan tentara Israel yang ditargetkan ke sejumlah wilayah, termasuk kota Beit Lahia, Khan Younis, dan Jabalia.
Penduduk setempat dan saksi melaporkan bahwa Israel melakukan “penembakan hebat sepanjang malam”.
“Serangan tank menghantam tanpa henti di wilayah yang padat penduduk serta tenda-tenda,” kata Amir Selha (43), warga Gaza Utara, seperti dikutip dari Press TV pada Jum’at (16/5/2025).
Serangan terbaru ini juga bertepatan dengan peringatan Nakba atau bencana. Nakba merupakan peristiwa pengusiran paksa sekitar 750.000 warga Palestina dari tanah mereka oleh milisi Zionis bersenjata demi melancarkan pembentukan Israel pada 1948.
Ahmed Hamad, penduduk Gaza yang telah mengungsi beberapa kali, mengatakan, apa yang kami alami sekarang bahkan lebih buruk daripada Nakba.
Sebagian besar warga Gaza telah mengungsi sedikitnya satu kali selama 19 bulan karena perang ini.
Israel memblokir semua bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza pada 2 Maret hingga kini. Aksi keji ini dilakukan sebelum Israel melanjutkan serangan brutal di Gaza pada 18 Maret setelah perundingan memperpanjang gencatan senjata selama enam minggu gagal. (Hrz/Red).