Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Serangan Israel yang dilakukan secara gencar dan sporadis di jalur Gaza, sejak hari raya idul fitri 1446 Hijriah lalu, menyisakan luka yang begitu mendalam bagi warga Palestina.
Tak pelak, suasana yang begitu mencekam pasca serangan bom oleh Israel, tak hanya menelan puluhan ribu korban jiwa. Serangan sporadis Israel juga meluluh-lantakkan bangunan sejumlah sekolah, pertokoan, masjid, pemukiman penduduk dan yang lainnya.
Puluhan ribu anak-anak kini berstatus yatim piatu. Mereka tak lagi mempunyai kedua orang tua akibat tewas oleh serangan bom yang dilancarkan Israel. Mayat-mayat bergelimpangan dan darah manusia pun berceceran. Serangan bom Israel yang didukung AS juga sempat menerbangkan warga Palestina ke udara. Tak ayal, akibatnya hujan jenazah pun tak bisa terelakkan lagi.
Israel ialah sebuah kesombongan dan kerakusan Amerika Serikat sebagai negara Adikuasa. Pasalnya, kendati jalur diplomasi telah dilakukan berkali-kali oleh negara-negara Timur Tengah, termasuk Indonesia, namun perang antara Israel dan Hamas hingga saat ini belum juga berakhir.
Justru belakangan ini tentara Israel semakin gencar melakukan serangan di jalur Gaza terhadap bangsa Palestina. Kendati demikian, upaya melalui jalur diplomasi harus terus dilakukan guna menghentikan kekejaman Israel terhadap warga Pestina. Sehingga bangsa Palestina bisa merdeka dan berdaulat seutuhnya.
Apabila melalui jalur diplomatik ternyata gagal, maka negara-negara Islam bisa melakukan tindakan dengan melakukan pemboikotan terhadap semua produk Israel. Termasuk pula menghentikan hubungan diplomatiknya dengan Israel dan sekutunya. Sebab, secara ekonomi ternyata negara Islam merupakan penyokong terbesar bagi pertumbuhan perekonomian Israel.