Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis bermukim di wilayah Serang Barat)
Mayoritas para jurnalis media mainstream atau media siber lebih cenderung membuat sebuah laporan reportase dengan gaya penulisan Straight News (lempang). Hal ini wajar saja terjadi. Pasalnya, penulisan berita dengan gaya Straight News/lempang dinilai lebih praktis, singkat dan padat. Namun, teknik penulisan Straight News harus sesuai dengan fakta peristiwa yang terjadi dan tak boleh dicampur-adukkan dengan opini pribadi penulisnya.
Dengan demikian, Straight News.mempunyai banyak kelemahan lantaran gaya penulisan beritanya yang monoton, lebih padat, ringkas dan tidak memberikan ilustrasi secara komprehensif dan lebih mendalam mengenai laporan suatu peristiwa. Straight News tidak dilakukan suatu analisis dalam pengumpulan data dan fakta. Dalam teknik penulisan Straight News juga tidak mengajak para pembacanya agar merasa tergugah setelah membaca berita lantaran tidak mengandung ‘human intetest’.
Hal itu berbeda terbalik dengan penulisan berita Feature atau karangan khas. Dimana jurnalis mempunyai misi pesan ‘human interest’ kepada para khalayak pembacanya tentang suatu peristiwa yang dilaporkan. Dalam Feature, penulis mengajak khalayak pembacanya agar muncul emosi dalam dirinya. Bisa saja merasa terharu, sedih, iba dan empati terhadap obyek pemberitaan. Sehingga khalayak pembaca akan bereaksi dan melakukan sesuatu setelah membaca suatu berita mengenai peristiwa tertentu. Adanya perubahan perilaku pembaca itulah yang menjadi kekuatan dan “magnet” berita yang ditulis jurnalis dengan berita Feature.
Di dalan penulisan berita Feature terkandung pesan-pesan tersembunyi yang bersifat kemanusiaan, moral maupun bentuk kepedulian sosial yang dilakukan oleh khalayak pembaca. Apabila hal itu dilakukan oleh khalayak pembaca, maka misi seorang jurnalis dalam menulis berita Feature dinilai berhasil dalam mempengaruhi image para pembacanya.
Definisi Berita Feature
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikann beberapa definisi berita Feature menurut para ahli. Menurut Onong U. Effendy (1984), berita feature adalah jenis berita yang memuat informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian, tetapi tidak harus berita aktual atau berita yang sedang terjadi.
Sementara itu, Ashadi Siregar (1997), mendefinisikan berita feature adalah jenis berita yang memuat informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian, dengan penekanan pada aspek human interest atau kepentingan manusia.
Sedangkan menurut Bambang Harymurti (2002), berita feature adalah jenis berita yang memuat informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian, dengan penekanan pada aspek analisis, interpretasi, dan evaluasi.
Definsi Feature menurut Yusuf, R. (2006), berita feature adalah jenis berita yang memuat informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian, dengan penekanan pada aspek kemanusiaan, keunikan, dan kepentingan publik.
Adapun ciri-ciri berita feature itu antara lain, tidak harus berita aktual, penekanan pada aspek human interest atau kepentingan manusia. Selain itu, harus memuat analisis, interpretasi dan evaluasi serta memuat informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian dengan penekanan pada aspek kemanusiaan, keunikan dan kepentingan publik.
Sebelum memulai penulisan peristiwa maupun laporan kejadian dalam bentuk berita feature, tentu saja terlebih dulu harus menentukan suatu topik yang menarik yang akan ditulis. Jurnalis dituntut harus peka menangkap plot yang dalam sebuah peristiwa yang mengandung sisi ‘human interest. *”*