Reportase : Yuyi Rohmatunisa
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman
KOTA SERANG | Kabarexpose.com —
Drs. Laode Asrarudin, Wakil Ketua 1 Bidang Pengumpulan Zakat, dalam wawancaranya dengan wartawan, Yuyi Rohmatunisa, pada Senin (6/1/2025), mengungkapkan, strategi pengumpulan zakat yang bertujuan untuk mendukung distribusi kepada delapan asnaf. Ia menjelaskan bahwa zakat bukan hanya soal mendistribusikan dana kepada yang berhak, tetapi juga berfokus pada pengembangan sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan masyarakat yang membutuhkan.
“Di bidang pengumpulan, kami menggunakan tiga pendekatan utama, yaitu perorangan, digital, dan melalui agen atau gen ze yang bertugas sebagai ujung tombak di tingkat kabupaten dan kota. Digitalisasi zakat melalui platform online seperti QRIS dan transfer bank mempermudah masyarakat untuk menunaikan kewajiban zakat,” jelas Laode.
Lebih lanjut, Laode menambahkan, edukasi zakat juga sangat penting, terutama kepada anak-anak usia dini. Menurutnya, zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki kelebihan harta. “Zakat itu berasal dari kelebihan harta, dan setiap Muslim wajib membayarnya, baik itu zakat fitrah ataupun zakat mal yang dihitung berdasarkan nisab tertentu,” ujarnya.
Laode mengungkapkan, pihaknya selalu melakukan evaluasi terhadap pengumpulan zakat, dengan memastikan bahwa setiap bulan zakat yang terkumpul sesuai dengan ketentuan syariah. “Meskipun kami menetapkan target, kadang-kadang ada kendala dalam mencapai jumlah yang diinginkan. Misalnya, meski targetnya 5.000 zakat, yang tercapai baru 2.250. Maka perlu ada evaluasi lebih lanjut kenapa belum tercapai,” katanya.
Laode menekankan pentingnya lembaga zakat seperti Baznas dalam menjalankan fungsi pengelolaan zakat. “Baznas adalah lembaga pelayanan publik yang mengelola dana zakat dari masyarakat untuk disalurkan kepada yang berhak. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk membayar zakat melalui lembaga resmi yang sudah terkoordinasi dengan pemerintah,” imbuhnya.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kemudahan akses melalui digital, Laode berharap masyarakat dapat lebih mudah dan aman dalam membayar zakat. “Kami sebagai lembaga pengumpul zakat berperan sebagai mediator antara muzakki dan mustahik, memastikan adanya redistribusi aset yang tepat sasaran,” tutupnya.
Melalui strategi yang komprehensif ini, diharapkan pengumpulan dan distribusi zakat dapat lebih efektif dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan.