JAKARTA | Kabarexpose.com —
Berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, MUI Provinsi Banten berhasil unggul dan bertengger di Peringkat kesatu terbaik nasional. Hal itu terungkap saat menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV MUI, dengan mengusung tema “Memperkokoh Peran MUI Sebagai Pelayan Umat (Khodimul Ummah) dan Mitra Pemerintah (Shodiqul Hukumah). Kegiatan itu bertempat di Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/12/2024).
Sementara itu, untuk peringkat kedua diraih oleh MUI Jawa Timur dan ketiga diraih MUI Sumatera Utara. Sebelumnya, MUI Banten hanya bertengger di peringkat ketiga nasionall. Pemgjhargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum MUI Pusat, KH. Anwar Iskandar, kepada Ketua Umum MUI Provinsi Banten, Dr. KH. A. Bazari Syam, M.Pdi, didampingi Sekretaris Umum, Dr. H. Endang Saeful Anwar, LC, MA.
Tampak hadir dalam acara itu antara lain, Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nazarudin Umar, Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Prof. DR. (HC) KH. Ma’ruf Amin, Ketua Umum MUI, KH. Anwar Iskandar dan para pejabat tinggi lainnya.
Ketua Panitia Mukernas IV MUI, KH. Masduki Baidlowi, mengatakan, Mukernas IV MUI.diikuti oleh 304 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Mukernas IV merupakan yang terakhir. Sebab, nanti akan ada Munas. Saat ini MUI maupun lembaga dibawahnya selalu diawasi oleh ISO. Hal ini bertujuan agar kinerja MUI mengalami peningkatan.
KH. Masduki menjelaskan, MUI akan membahas Proyek Strategis Nasional (PSN) hingga masalah pendanaan organisasi dalam Mukernas IV MU. Dalam Mukernas iIV MUI akan fokus pertama yang akan dibahas terkait manajemen organisasi dari tingkat pusat dan daerah.
“Salah satu kegiatannya kita adalah mengevaluasi terhadap lembaga-lembaga dan berbagai jaringan ke bawah dari MUI untuk kita lakukan evaluasi bersama, termasuk evaluasi itu adalah kita lakukan ke berbagai daerah, wilayah Majelis Ulama Indonesia yang tersebar di 34 provinsi,” ujar Masduki.
Fokus kedua, imbuh Masduki, terkait dengan program kerja yang akan dijalankan oleh MUI di tahun 2025. Ia menyebut, program yang akan dibicarakan di Mukernas ini akan dibatasi. Sehingga bisa dijalankan dengan baik selama satu tahun.
“Tetapi apabila lembaga dan komisi bisa melaksanakan lebih dari tiga (program dalam setahun) dan tetap bisa, tidak ada masalah,” terangnya.
Sedangkan untuk pembahasan ketiga terkait dengan rekomendasi isu-isu aktual, termasuk berkaitan dengan proyek strategis nasional (PSN). “Hal-hal yang berkaitan dengan misalnya proyek strategis nasional, PIK (Pantai Indah Kapuk), itu juga akan kita kaji pada kesempatan ini,” ujarnya. (Hrz)