Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Bencana banjir di penghujung tahun 2024 ini melanda sebagian wilayah Provinsi Banten. Banjir terparah dialami oleh masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang, Serang, Lebak dan Kota Cilegon. Daerah tersebut merupakan langganan banjir setiap musim penghujan tiba.
Tak pelak lagi, akibat banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pandeglang, Serang, Lebak dan Kota Cilegon, berdampak buruk terhadap lumpuhnya perekonomian masyarakat. Di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang misalnya, banjir bukan hanya merendam pemukiman penduduk saja, melainkan juga memporak-porandakan tanaman padi di areal persawahan. Tak ayal, hal ini berdampak buruk terhadap panen padi lantaran terancam fuso.
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Banten maupun Kabupaten/Kota dinilai belum melakukan upaya serius guna mengatasi banjir tersebut. Faktanya, setiap tahun saat musim penghujan tiba banjir selalu menghantui masyarakat di wilayah Provinsi Banten. Akibat banjir, masyarakat nyaris tak bisa beraktifitas seperti biasa karena rumahnya terendam banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten maupun Kabupaten/Kota harus sigap guna mengantisipasi banjir yang melanda pemukiman penduduk. Hal ini guna mengantisipasi agar tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir. Selain itu, masyarakat juga harus tetap waspada akibat dampak buruk dari cuaca yang ekstrim yang terjadi di wilayah Provinsi Banten belakangan ini.
Pemerintah daerah diharapkan pula ikut memulihkan perekonomian masyarakat yang lumpuh akibat bencana banjir. Misalnya, dengan memberikan bantuan sembako, obat-obatan dan yang lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat korban banjir. Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, terutama bagi korban banjir. **