Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Said Didu, secara tiba-tiba dipanggil oleh Presiden Prabowo Subianto ke istana. Sebuah kabar yang cukup mengejutkan. Pasalnya, jika Presiden Prabowo — yang notabene mantan Danjen Kopassus di era mantan Presiden Soeharto itu — benar akan membatalkan PSN PIK 2, maka sebuah jawaban yang sekaligus menganulir sinyalemen selama ini bahwa Prabowo bukanlah “boneka” Jokowi. Sebab, bagaimana pun Prabowo ialah tumbuh di lingkungan militer dan berjiwa nasionalis dan patriotis. Ia juga cukup mumpuni dan berpengalaman dalam kepemimpinan. Sehingga tak perlu diragukan lagi sepak terjangnya.
Selama ini Said Didu tampak begitu getol memperjuangkan agar Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 milik konglomerat 9 naga, Aguan, dibatalkan. Ia pun menolak untuk melepas 10 hektare lahan miliknya yang berada di kawasan PIK 2, kendati akan dibayar mahal. Bahkan, Said Didu merelakan lahan miliknya itu tak perlu dibayar, yang penting harga tanah masyarakat kalangan strata bawah yang dibayar Rp.30 ribu itu naik menjadi Rp 1 juta per meter. Pasalnya, harga ganti rugi lahan oleh PIK 2 itu dinilai tak sepadan dan menyengsarakan rakyat. Belum lagi adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh oknum petugas.
Kehadiran PSN PIK 2 bukan hanya menggusur dan mencaplok lahan masyarakat strata bawah, melainkan juga ditengarai bakal mencerabut akar budaya ketimuran bangsa Indonesia yang berpedoman pada Pancasila. Tembok PSN PIK 2 akan berdiri dengan kokoh dan tak terjamah oleh rakyat pribumi. Apalagi bisa menyerap tenaga kerja lokal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, perjuangan Said Didu agar PSN PIK 2 yang notabene adalah warisan oligarki agar dibatalkan penuh onak dan duri. Ia pun kerap mendapatkan tekanan dan intimidasi agar mau melepaskan lahan miliknya. Bahkan, Said Didu sempat dilaporkan oleh oknum Ketua APDESI ke pihak yang berwajib lantaran dinilai membangkang. Kendati terus-menerus Said Didu mendapatkan tekanan dan intimidasi, namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan PSN PIK 2 dengan berbagai cara. Termasuk mengundang Anggota DPD RI dan tokoh ulama serta tokoh masyarakat guna mencari solusi terhadap masalah tersebut.
Dengan dipanggilnya Said Didu oleh Presiden Prabowo ke istana, ada sebuah titik terang. Bahkan, ada kabar Presiden Prabowo akan membatalkan PSN PIK 2 lantaran tidak berpihak terhadap rakyat. Selain itu, PSN PIK 2 juga tidak termasuk program Presiden Prabowo yakni kedaulatan pangan, ketahanan energi, hilirisasi dan Giant Sea Wall di pantai Utara Pulau Jawa.
Selain itu, perjuangan Said Didu juga mendapatkan dukungan oleh tiga Menteri antara lain, Menteri Desa dan PDT, Yandri Suaanto, Menteri Perumahan Rakyat, Maruar Sirait dan Menteri Agraria Kepala ATR/BPN, Nusron Wahid, yang menyatakan bahwa PSN PIK 2 akan ditinjau ulang oleh Presiden Prabowo karena tidak sesuai dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah.
Perjuangan panjang Said Didu untuk melawan kesewenangan dan keserakahan yang menguntungan bagi konglomerat 9 naga, Aguan, mulai menemui titik terang. Semoga Presiden Prabowo akan membatalkan PSN PIK 2 lantaran sama sekali tidak berpihak untuk kesejahteraan rakyat. Justru belakangan kehadiran PSN PIK 2 menjadi isu nasional. Karena kelak penghuni PSN PIK 2 adalah orang-orang China yang mirip sebuah negara dalam negara. Mudah-mudahan epilog PSN PIK 2.hanya tinggal cerita. **