Pemimpin Redaksi : Hairuzaman.
KOTA SERANG | Kabarexpose.com —
Rumah Sakit (RS) Sari Asih Kota Serang merupakan salah satu unit usaha terkemuka dari Sari Asih Group yang ada di wilayah Provinsi Banten, dengan Komisaris, Hj. Siti Rochayah dan Direktur, H. Arief Wismansyah.
Humas RS Sari Asih Kota Serang, Agus Ramdani, SE, kepada wartawan, pada Jum’at (8/11/2024), mengatakan, RS Sari Asih Kota Serang,.berawal dari sebuah Klinik Bersalin yang didirikan pada tahun 1981 oleh seorang Bidan, Hj. Siti Rochayah di Kota Tangerang. Kemudian berkembang menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) dan akhirnya berubah lagi menjadi Rumah Sakit dengan menyandang status tipe B bernama RS Sari Asih.
Saat ini, lanjut Agus, selain mempunyai Rumah Bersalin Harapan Bunda, juga mempunyai sebanyak 8 cabang RS Sari Asih yang tersebar di wilayah Kota Tangerang,.Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang.
Ia menuturkan, tercatat sebanyak 8 cabang RS Sari Asih itu tersebar di beberapa daerah antara lain, RS Sari Asih Karawaci, RS Sari Asih Cileduk, RS Sari Asih Cipondoh, RS Sari Asih Bintaro, RS Sari Asih Arrohmah, RS Sari Asih Ciputat, RS Sari Asih Sangiang dan RS Sari Asih Kota Serang.
Agus menjelaskan, sebagai sebuah Rumah Sakit dengan status tipe B, RS Sari Asih saat ini mempunyai dokter spesialis yang sudah lengkap. Apalagi di wilayah Provinsi Banten masih banyak rumah sakit dengan menyandang status tipe C.
Agus mengungkapkan, berdasarkan Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, maka izin terbit rumah sakit tipe B itu dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Sedangkan untuk tipe C, izin terbitnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
“Kalau dilihat dari klasifikasi kelas, maka sebenarnya setiap rumah sakit itu saling melengkapi. Misalnya saja terkait dengan ketersediaan dokter spesialis. Sehingga kebutuhan pasien akan tenaga medis dan peralatan bisa terpenuhi,” bebernya.
Selain ketersediaan dokter spesialis, Agus mencontohkkan pula seperti alat CT Scan. Harganya bisa ditaksir senilai ratusan juta rupiah. Bahkan bisa mencapai di atas Rp 1 Miliar. “Jadi, rumah sakit tersebut sebenarnya antara yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi,” ujarnya.