Oleh : HAIRUZAMAN.
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Medio Desember 2024, berdasarkan laporan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Wahyu Suparyono, menyatakan, pihaknya menargetkan 340 ribu ton impor beras akan membanjiri pasar Indonesia. 340 ribu ton beras impor yang bakal mengguyur Indonesia tersebut, saat ini tengah dalam proses tender internasional.
Sementara itu, beras impor tersebut berasal dari beberapa negara antara lain, Thailand, India dan Myanmar. 340 ribu ton beras impor itu pada pertengahan Desember 2024, bakal menepi di Pelabuhan sesuai yang tersirat dalam perjanjian kontrak tender.
Di tahun 2024 ini, Indonesia terus diguyur beras impor yang didatangkan dari beberapa negara. Tak pelak lagi, akibatnya harga beras lokal yang diproduksi oleh para petani tak mampu bersaing di pasaran. Pasalnya, biaya produksi dinilai masih terbilang tinggi. Termasuk harga pupuk yang melambung. Dampaknya, nasib para petani kian terpuruk akibat membanjirnya beras impor tersebut.
Kendati demikian, pada tahun depan diharapkan pemerintah melalui Perum Bulog mampu mengendalikan harga pangsa pasar beras. Pemerintah harus segera menghentikan beras impor yang belakangan ini terus memborbardir pangsa pasar Indonesia. Sehingga petani lokal pun menjadi menjerit.
Pemerintah diharapkan pula mampu memberdayakan petani lokal dengan menghentikan beras impor. Dengan melakukan swasembada beras di level petani, tentu saja sebuah alternatif yang tak bisa dihindari. Sehingga para petani akan hidup lebih sejahtera.
Semakin membanjirnya beras impor ke Indonesia, tentu saja bakal membawa petaka dan preseden buruk bagi kalangan petani lokal. Sebab, harga beras impor lebih rendah ketimbang beras lokal. Selain itu, pemeri lntah juga harus mampu mengendalikan harga beras di pasaran agar tetap terjangkau oleh masyarakat konsumen.
Selain itu, pemerintah juga dapat menyediakan pupuk bersubsidi dengan harga yang terjangkau oleh kalangan petani. Dengan demikian, petani akan mampu memproduksi beras dengan berlimpah dan mampu bersaing harga di pasaran. *”*