Reportase : Bayu Sukma Kelana.
Editor : Hairuzaman.
Kota Serang – Kabarexpose.com |
Roso Daras, wartawan senior dan penulis buku “Bung Karno, mengungkapkan 17 Agustus Hari Kemerdekaan Bangsa Bukan Hari Republik,” dia juga menegaskan pentingnya pemahaman sejarah asli tentang Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dalam wawancara dengan wartawan, Banten. Daras menjelaskan bahwa tanggal lahir Soekarno yang umum diterima, yaitu 6 Juni 1901, mungkin perlu revisi berdasarkan data baru yang ditemukan.
Menurut Daras, ada kontradiksi antara data lama dan data baru mengenai tahun kelahiran Soekarno. Meskipun data lama menyebutkan tahun 1901, dokumen terbaru dan saksi hidup mengindikasikan bahwa Soekarno lahir pada tahun 1902 di Ploso, Jombang. Daras juga mengungkapkan bahwa sejarah yang benar harus dipahami dan disosialisasikan agar tidak menghilangkan makna penting dari tanggal-tanggal sejarah.
Dalam kesempatan tersebut, Daras juga membahas pentingnya dua warisan besar Soekarno: Universitas Bung Karno dan Yayasan Bung Karno. Dia mengharapkan dukungan dari pemerintah untuk menetapkan secara resmi data sejarah ini.
Selain itu, Daras menekankan pesan-pesan dari Pondok Pesantren Shiddiqiyyah mengenai pentingnya pendidikan dan nasionalisme. Ia berharap Indonesia dapat menjadi imam perdamaian dunia, dan menghapus penjajahan di seluruh dunia. “Nilai-nilai nasionalisme dan Pancasila harus ditanamkan pada generasi muda untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Daras.