Oleh : HAIRUZAMAN. (Pemerhati Masalah Lingkungan)
Musim penghujan saat ini bagi sebagian besar masyarakat di Kota “Jawara” Serang, sebagai etalase Provinsi Banten, masih menghantui. Pasalnya, di sejumlah titik di wilayah ibu kota Provinsi Banten, itu masih tergenang banjir. Tak ayal, sehingga hal itu daoat menggganggu aktifitas masyarakat.
Sejumlah ruas jalan raya di Kota Serang yang menjadi langganan banjir itu sebut saja di kawasan Cimuncang menuju Pasar Rau Trade Center (RTC), di Kaligandu, di bilangan Ciceri, Legok dan sejumlah titik lokasi rawan banjir lainnya.
Buruknya drainase jalan memicu munculnya banjir langganan di Kota Serang. Hingga saat ini Pemerintah Kota Serang belum melakukan upaya guna mengatasi banjir langganan di sejumlah titik rawan banjir di Kota Serang tersebut
Banjir membuat aktifitas masyarakat terganggu. Sementara beberapa kendaraan roda dua dan empat mogok. Banjir juga membuat macet arus lalu lintas di jalan raya. Tak pelak, akibatnya antrean panjang kendaraan pun menjadi pemandangan yang sudah biasa.
Akibat banjir langganan yang menggenang sejumlah ruas jalan raya di wilayah Kota Serang, itu juga berdampak buruk tergerusnya aspal. Sehingga aspal jalan terkelupas dan menjadi lubang yang menganga.
Akibat lubang di alan raya tersebut, tak jarang kendaraan roda dua terjebak dan akhirnya jatuh tersungkur. Pemandangan seperti ini kerap terjadi. Hal itu akibat Pemeribtah Kota Serag ynag lamban untuk melakukan perbaikan drainase dan jalan yang berlubang.
Masyarakat berharap agar Pemerintah Kota Sefang segera memperbaiki drainase jalan yang buruk di sejumlah titik yang menjadi daerah langganan banjir. Apalagi yang mengundang kemacetan saat aktifitas kerja berlangsung.
