Penulis : M. Ishom El Saha. Editor : Hairuzaman.
Episentrum dalam istilah ke-gempa-an biasa diartikan sebagai titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas lokasi gempa. Sementara, episentrum dalam tulisan ini digunakan untuk menunjukkan titik daerah yang paling berdampak akibat gonjang-ganjing politik Pemilu 2024.
Jika pada Pemilu 2019 titik episentrum gonjang-ganjing politik terjadi di Jakarta, maka pada Pemilu 2024 titik episentrum bergeser ke bagian tengah dan timur pulau Jawa. Setuju atau tidak setuju tentang masalah itu, secara pribadi penulis memiliki pandangan seperti itu.
Hiruk pikuk Pemilu 2024 hampir rata terjadi di kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara itu, di Jakarta dan sebelah barat Jakarta, Pemilu tahun ini terkesan “adem-ayem” tidak seperti pada Pemilu 2019 silam.
Isu agama yang sempat ramai pada Pemilu 2019 di Jakarta dan sekitarnya kali ini tidak santer lagi, bahkan dapat dibilang tidak ada sama sekali. Sebaliknya di sebelah timur pulau Jawa pada Pemilu 2024 ini terjadi hit politik dengan isu yang berbeda.
Saya lebih tertarik menggunakan episentrum gonjang-ganjing politik Pemilu 2024 sebab masih rumit mengidentifikasi isu politik yang berkembang, dibanding isu politisasi agama pada Pemilu 2019.
Politisasi agama tidak lagi menjadi isu santer sebab hiposenter atau kedalaman pusat gonjang-ganjing politik Pemilu 2024 adalah perebutan suara orang Jawa. Kita tahu bahwa sekalipun masyarakat Jawa mayoritas beragama Islam tetapi sinkretisme membuat keserasian mereka abstrak dan tak dapat dibulatkan dengan isu agama.
Pada Pemilu 2024, Tim sukses masing-masing Capres-cawapres berusaha memperebutkan suara orang Jawa, bukan menggambil simpati dan suara umat Islam. Hal ini karena alasan pertama, dianggap tak efektif lagi menyerang Capres-cawapres lain dengan isu agama.
Kedua, partai pendukung masing-masing Capres-Cawapres terdiri dari gabungan partai nasionalis dan partai Islam. Ketiga, jumlah pemilih terbanyak di pulau Jawa. Keempat yang paling penting adalah keterwakilan Nahdliyyin di tiap-tiap Capres-cawapres.
Kita berharap dengan di-identifikasinya episentrum sekaligus hiposenter hit politik Pemilu 2024 maka kita dapat meminimalisir dampak goncangan perebutan suara lapisan masyarakat bawah oleh masing-masing tim sukses Capres-cawapres. Mari tetap kita jaga kerukunan hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara dengan cara mensukseskan Pemilu damai.