Google search engine
HomeSudut PandangCOGITO ERGO SUM

COGITO ERGO SUM

                Oleh : HAIRUZAMAN.                     (Penulis Buku dan Praktisi Pers)

Debat Calon Preesiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, nomor urut 2, Prabowo Subianto dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo, seolah belum tuntas. Debat Capres yang digelar di Istora Senayan Jakarta, baru-baru i ni, terkait kritik yang dilontarkan Anies Baswedan mengenai anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 700 Triliun yang digunakan untuk membeli Alutsista bekas tampaknya berbuntut panjang.

Menurut Anies, dana Rp.700 Trilun itu justru digunakan untuk membeli alat-alat Alutsista bekas. Padahal, masih banyak.TNI yang belum mempunyai rumah dinas. Anes juga menyinggung kepemilikan lahan seluas 340 hektare yang dimiliki oleh Prabowo Subianto.

Sontak saja, kritik yang mengalir dari pikiran Anies itu membuat Prabowo menjadi tersudut. Apalagi Ganjar Pranowo juga ikut menyerang Prabowo. Pertanyaan ini pula yang membuat Prabowo seolah merasa tersudut dan terpancing emosinya. Pasalnya, dua Capres rival politik Prabowo berkoalisi untuk menyerang dirinya.

Sejatinya materi yang berkembang dalam Debat Capres 2024 itu memang tak perlu berkembang di luar. Apalagi menjadi bola liar dan menjadi komoditas politik. Sehingga atmosfer politik menjelang Pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 itu akan kian memanas. Sehingga situasi keamanan menjelang pesta demokrasi menjadi tidak kondusif.

Biarkanlah pikiran liar Anies menggelincir sesuai keinginannya. Tentu saja rakyatlah yang akan menilainya. Seharusnya kritik liar pikiran Anies itu dijadikan sebagai koreksi positif dan konstruktif. Bukan menanggapinya sebagai sebuah kritik yang akan menjatuhkan pribadi.

Sebagai seorang negarawan kritik liar Anies tak patut untuk ditanggapi oleh Prabowo secara dingin dan berlebihan. Sebab, dana segar Rp.700 Triliun yang digelontorkan untuk alat-alat Alutsista itu memang patut dipertanyakan lantaran menggunakan APBN yang notabene milik rakyat Indonesia.

Anies Baswedan yang dikenal sebagai sosok akademisi dan hidup di “menara gading” serta bergaul bersama kalangan intelektual, tentu saja forum debat merupakan menu sehari-hari bagi Anies Baswedan. Sehingga sikap kritis Anies sudah dipupuk dan menjadi subur sejak ia hidup di “menara gading” sebagai bagian dari masyarakat intelektual.

Buah pikiran yang mengalir deras dari seorang Anies Baswedan adalah sesuatu yang wajar. Anies berpikir secara bebas tanpa harus terbentur dengan tembok kekuasaan. Hal ini seperti yang dikatakan secara lantang oleh seorang filsuf terkemuka asal Prancis, Descartes yakni “Cogito Ergo Sum”, yang artinya “Aku berpikir, maka aku ada”.

Jadi, biarkanlah Anies Baswedan berpikir secara jernih, kritis dan tajam, tapi konstruktif serta sesuai fakta yang terjadi dalam forum debat tersebut. Karena, juri dalam ajang forum debat Capres dengan suhu panas itu sesungguhnya adalah rakyat. **

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments