Strategi Bisnis Teguk –

Brand minuman TEGUK membuat gebrakan dalam sejarah bursa saham Indonesia saat melantai pertama kali pada Senin (10/7/23) dengan mencapai oversubscribed—kelebihan permintaan—hingga 159.91 kali dari para investor. Dilansir dari informasi yang dibagikan Media Indonesia, investor yang memesan saham TGUK hingga penutupan masa penawaran umum (IPO) adalah sekitar 26,5 miliar saham. Jika dihitung dengan angka oversubscribed mereka, artinya pemesanan investor terhadap saham TGUK di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai nilai 2,9 triliun rupiah.

Berstatus sebagai bisnis kategori UMKM, tentunya hal ini mengejutkan banyak kalangan, termasuk Sahabat Wirausaha sendiri. Apalagi, belakangan diketahui bahwa TEGUK kedapatan telah membuka gerai di Kota New York, Amerika Serikat pada tahun 2022 lalu. Meski sempat menutup beberapa gerainya saat pandemi 2020 lalu, namun brand ini berhasil bangkit dan menjadi terdepan dalam kategori bisnis minuman Indonesia. Apa rahasianya?


Strategi Bisnis Teguk, Meroket di Bursa Efek

Perusahaan produk minuman lokal TEGUK, PT. Platinum Wahab Nusantara Tbk., memulai perdagangan pertamanya di bursa saham Indonesia dengan harga saham TGUK yang melesat jauh ke angka Rp 148 pada Senin lalu. CEO dari minuman TEGUK, Maulana Hakim, mengaku puas dengan pencapaian yang di luar dugaan ini.

“Kondisi oversubscribed hingga tembus 159,1 kali, jelas menegaskan kepercayaan pasar terhadap potensi dan kinerja luar biasa Teguk sebagai perusahaan yang kental dengan unsur local-pride,” ujarnya, seperti dilansir dari Media Indonesia. Di samping itu, ia juga mengatakan bahwa sejak didirikan hingga saat ini, perusahaannya terus membukukan laba positif dengan model usaha sendiri (non-waralaba).

Sebelumnya, di bulan Juni 2023, Maulana juga menyampaikan kepada media Gatra, bahwa berdasarkan hasil evaluasi, perusahaannya disebut tidak memiliki hutang dan akan menjadi bagian dari saham syariah BEI. Saham TGUK memasang IPO di harga Rp 110 per saham dan berhasil memperoleh kucuran dana sebesar 117,85 miliar rupiah dari event ini.

Dilansir dari Kontan, Maulana mengatakan bahwa sekitar 60 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal berupa penambahan gerai dan pengembangan gerai yang sudah ada. Sisanya, akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja. Pihaknya juga berharap bahwa dengan melantai di BEI, kehadiran TEGUK sebagai produsen minuman kekinian bisa diperkuat hingga ke pasar global.


Raup Miliaran Jualan di Platform Online

Seperti banyak bisnis lainnya, TEGUK sempat terpaksa menutup beberapa gerainya kala dihantam pandemi 2020 lalu. Meski begitu, sang owner, Najib Waham Mauludin, melihat adanya peluang di ranah online. Perusahaan ini kemudian mengambil langkah adaptif dengan membuka lapak di berbagai food commerce, mulai dari Shopee FoodGoFood, hingga GrabFood.

Menurut Maulana, riset yang dilakukan TEGUK secara internal melihat adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang tidak lagi bisa leluasa keluar rumah dan membeli minuman. “Pembatasan mobilitas masyarakat pada akhirnya menjadi insight baru bagi kamu untuk lebih mengoptimalkan ekosistem digital,” ujarnya, seperti dilansir dari Suara.com.

Maulana juga menyatakan bahwa strategi beriklan di food commerce seperti GoFood berhasil meningkatkan brand awareness mereka. Ditambah, tingkat keputusan pelanggan untuk membeli produk TEGUK juga meningkat. Dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2022, penjualan TEGUK dikatakan meningkat hingga 2-3 kali lipat. Luar biasa, bukan?

Poin ini bisa ditiru oleh pelaku UMKM, khususnya yang tengah menjalankan bisnis di kategori makanan dan minuman jadi. Kita harus cerdas membaca perubahan pola konsumsi konsumen dan mengikutinya tanpa tertinggal. Membuka lapak di food commerce atau kanal online lainnya, membantu produk kita lebih dikenal lebih luas dan mendapat pangsa pasar baru.


Inovasi Produk dan Layanan Berkala

Dalam wawancara dengan media Gatra, Maulana Hakim mengungkapkan bahwa TEGUK baru-baru ini telah meluncurkan varian terbarunya, yaitu Coconut Series, yang menyajikan menu-menu minuman dengan bahan dasar air kelapa asli. Menurutnya, lewat produk ini, TEGUK akan memberikan pengalaman minum yang “revolusioner” bagi konsumennya dengan menghadirkan sensasi baru dari campuran manis alami air kelapa, aloe vera, dan topping daging kelapa muda.

Semangat berinovasi seperti ini tidak pernah surut sejak awal dan menjadi salah satu alasan TEGUK bisa bertahan hingga sekarang. Saat pandemi masih berlangsung, usaha minuman ini meluncurkan gerai TEGUK.In Store dengan konsep modern semi-takeaway yang memudahkan pelanggan untuk memesan produk mereka lewat jasa antar daring. Mereka juga melakukan re-branding sebagai brand minuman yang lebih dekat dengan konsep digital.

Gerai yang lebih kecil dan minim biaya ini sukses membuat TEGUK lebih mudah mencapai profit yang diharapkan dan bertahan dari pandemi. Hal ini juga bisa dilakukan oleh UMKM kebanyakan. Jangan lelah berinovasi, baik dari segi produk maupun layanan, sebab keduanya bisa sangat krusial dalam menggaet kepercayaan pelanggan serta daya jual produk.


Konsep Gerai Unik dan Strategis

TEGUK bukanlah usaha waralaba yang menjual lisensi kepada berbagai investor. Perusahaan ini memilih sendiri bagaimana konsep gerai mereka dan di mana gerai ini akan ditempatkan. Najib Wahab, owner TEGUK Indonesia, sejak awal menerapkan konsep mini café untuk gerai minumannya. Ia menawarkan kualitas layanan dan pengalaman yang setara dengan minuman di kafe-kafe prestisius, hanya saja dengan harga yang lebih terjangkau.

Ia menempatkan gerai-gerai usahanya sebagai kedai kaki lima, dengan penempatan di pinggir jalan yang padat penduduk agar lebih mudah terlihat oleh target konsumen. Ya, target konsumen TEGUK adalah kalangan menengah ke bawah dengan selera kalangan atas yang dibandrol harga murah. Konsep mini kafe pinggir jalan seperti ini bisa dikatakan tepat untuk menggaet sasaran pelanggan tersebut.


Kualitas Produk dan Rasa

TEGUK menawarkan rasa berkualitas dan konsisten, layaknya minuman kelas atas, dengan harga yang bersaing dan terjangkau. Dengan sasaran pasar utama kalangan menengah ke bawah, minuman ini terbilang konsisten mempertahankan kualitas rasa. Kuncinya adalah pemilihan supplier bahan baku lokal yang tepat. Tak hanya itu, TEGUK juga membuat sendiri bahan baku utamanya, sehingga rasa yang dihasilkan pun tidak mudah berubah. Hal ini penting, karena citarasa umumnya menjadi trademark dari suatu produk.

Ini salah satu yang sering dilupakan oleh UMKM lokal. Jika berinovasi dengan varian rasa, citarasa original dari produk seringkali ikut hilang. Padahal, bisa jadi citarasa inilah yang membuat pelanggan kita setia. Karenanya, selain berhati-hati dalam meramu resep dan varian terbaru, kita juga harus cerdas dalam memilih pemasok bahan baku. Pilihlah bahan baku berkualitas dari pemasok yang terpercaya agar rasa yang jadi ciri khas produk tetap konsisten kualitasnya.


Manajemen dan Sumber Daya Kuat

Dengan catatan pembukuan laba yang positif dan status kas yang nihil hutang, dapat disimpulkan bahwa TEGUK memiliki manajemen keuangan yang sangat baik. Sang pemilik berhasil membangun sumber daya yang kuat lewat struktur organisasi yang rapi dan terstruktur. Menurutnya, manajemen usaha yang baik adalah kiat sukses dari segala bisnis.

Tak hanya itu, guna meningkatkan kemampuan pegawai dan SDM, ia juga memberikan pelatihan dan training center. Setiap karyawan juga harus mengenal dan memahami betul visi dan misi perusahaannya. Jika manajemen, struktur, dan sumber daya suatu perusahaan sudah kuat, maka akan sulit menemukan celah dalam pengoperasiannya.

Dalam menjalankan bisnis kecil, hal ini sering luput dari perhatian pelaku UMKM. Padahal, menerapkan manajemen keuangan dan bisnis yang baik bisa berujung profit yang stabil. Untuk itu, Sahabat Wirausaha bisa mulai dengan membuat SOP produksi yang baik, mengadakan sesi pengenalan nilai-nilai usaha kepada karyawan, mengadakan training secara berkala untuk meningkatkan kemampuan mereka, serta mengadakan rapat berkala untuk evaluasi dan perencanaan usaha kedepannya. Untuk keuangan, kita bisa mengontrolnya dengan mengevaluasi arus kas serta portofolio perusahaan secara berkala, baik sebulan sekali, tiga bulan sekali, atau bahkan setahun sekali. Ingat, semakin baik manajemen, akan semakin sehat pula kondisi usaha kita.

Nah, itu tadi 5 rahasia dan strategi yang dijalankan brand minuman TEGUK Indonesia hingga sukses menggaet kepercayaan pelanggan sekaligus investor di bursa saham. Tak hanya konsisten, pencapaian laba yang positif ternyata juga diraih lewat manajemen, branding, dan citarasa produk yang kuat. Hal ini, berikut kepandaian TEGUK dalam berinovasi, membuat investor percaya bahwa bisnis ini akan bertahan lama kedepannya. Yuk, jadikan ini pelajaran dan motivasi untuk mendapatkan kucuran modal segar kedepannya! **