Kabarexpose.com – Tangerang Banten. Terkait proyek pekerjaan Rehabilitasi Jalan PEGADINGAN SIDOKO TAMIANG GUNUNG KALER Yang masih dalam tahap pengerjaan dengan nomor kontrak tidak tertera di papan informasi dengan Anggaran mencapai Rp 895.457.96; yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2020 yang sedang dikerjakan CV.PUTRA KOSAMBI JAYA, dengan alokasi waktu 90 hari kalender. Namun diduga dalam pelaksanaannya tidak sesuai spek, dan terkesan asal jadi, Bahkan di duga terjadi pengurangan ketebalan volume rigit beton.
Pasalnya menurut keterangan Tigin selaku konsultan saat dihubungi via whats App 30/09/20 pukul 19 : 41 ” Terkait pasangan ketebalan beton 20 cm untuk ketebalan LC 10 cm panjang dowel 5 meter ” tuturnya kepada awak media. Hal ini terlihat jelas faktual di lapangan nampak jauh seakan bertolak belakang dengan keterangan Tigin yang mana faktual di lapangan ketingian pasangan beton pada rigit beton hanya 17. CM bahkan ketebalan LC 5. Cm halnya di sampaikan Cecep selaku aktifis Tangerang
Faktual dilapangan kata cecep saat tinjau lokasi kepada awak media 30/09/20. “Dimana hasil pekerjaan mau sesuai spek orang kerjaannya asal begini seakan memang sengaja kurang kurangi volume pekerjaan secara kwalitas dan kuantitas saya ragukan pasalnya faktual di lapangan LPA LPB aja terkesan masih labil terlebih lagi volume beton dengan pasangan begisting tertanam ya outo ketebalan rigit beton berkurang .
Masih menurut cecep faktualnya saya pastikan bisa terjadi pengurangan volume rigit beton, hal nya bisa kita lihat pekerjanya juga minim K3 seakan tidak mengindahkan Keselamatan kerja, terkesan kurang rapi itu Kan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang sering kita temui di proyek yang lain pakai lengkap di sini tidak, ini menggambarkan hasil pekerjaannya juga tidak akan rapi lihat aja faktanya terjadi kekurangan volume pada pasangan rigit beton bahkan belum lama di gelar lc sudah rusak retak lagi, terkait hal ini kita akan minta kepada Dinas terkait agar lebih inten dalam pengawasan agar kwalitas pekerjaan tidak buruk tidak terjadi pelemahan kontruksi minimalisir tindakan oknum pengusaha nakal yang kerap kali halalkan segala cara untuk meraup keuntungan semata hingga akibatkan kerugian Negara “. imbuhnya.
(MHD/Wahyu )