Kabarexpose.com, kota Serang. -Adalah Bachtiar, sosok seorang Lurah Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, yang mampu menyulap lahan tidur menjadi lokasi wisata alam dan kuliner. “Tanah itu awalnya pada tahun 2018 silam milik seorang dokter yang kemudian saya beli seharga Rp.40 ribu/meter persegi,” tukasnya.
Menurut Bachtiar, tiga bulan yang lalu, bersama istri mencoba membuka warung dilahan seluas 1 hektare tersebut. Namun, secara tak terduga tiba-tiba ada komunitas sepeda yang memboking tempat dan memesan makanan selama menginap. Sejak saat itu, banyak pihak yang datang dari berbagai kalangan mulai untuk acara arisan keluarga, ulang tahun, reuni dan sebagainya.
Sejak itu, sambung dia lagi, saya pun akhirnya membangun wisata alam dan kuliner yang diberi nama “Saung Ende” yang dilakukan secara bertahap. Bahkan, sampai saat ini “Saung Ende” telah menyerap sebanyak 20 orang tenaga kerja. Dimana tercatat sekitar 80 persen merupakan warga sekitar lokasi.
Saat ini
“Saung Ende” mempunyai daya tarik tersendiri para wisatawan untuk menikmati panorama alam setempat. Selain tersedia saung-saung gratis, wisatawan juga bisa berselfi dan menikmati makanan khas Kota Serang seperti Pecak Bandeng dan Gerem Asem. “Bahkan, rencananya ke depan ada menu makanan lain seperti, nasi samin dan rabeg kambing. Sehingga pengunjung bisa memilih menu makanan sesuai dengan selera masing-masing,” tutur Bachtiar.
Kerja keras Bachtiar ternyata membuahkan hasil untuk menyulap lahan tidur menjadi tempat usaha wisata alam dan kuliner yang diminati para wisatawan.Bahkan, nama “Saung Ende” saat ini telah dikenal luas oleh masyarakat Banten, terutama Kota Serang.
(Hr/Msi).
