Kabarexpose.com, LUBUKLINGGAU (SUM-SEL)-Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe dan Prof. DR.Dr Yuwono, M Biomed (Ahli Mikrobiologi sekaligus jubir Covid-19 Provinsi Sumsel) menjadi narasumber dalam acara sosialisasi dan penguatan protokol kesehatan memasuki new normal di Kota Lubuklinggau.
Sama seperti sebelumnya, acara vidcon tersebut menggunakan aplikasi Zoom di posko induk GTPP Covid-19 Kota Lubuklinggau, Senin (1/6/2020).
Dalam paparannya Dr Yuwono menyampaikan pendemi ini sudah pernah terjadi pada 2002 lalu dengan nama SARS. Kemudian pada 2012 juga pernah terjadi yang disebut MERS dan 2019 Covid-19.
Ilustrasi penyebaran siklus infeksi Covid-19 bisa dicontohkan infeksi tanggal 1, timbul gejala tanggal 4-7, timbul antibodi lgG tanggal 7-21, bisa menularkan ke orang lain sejak tanggal 1-14, timbulnya anti bodi lgG tanggal 14- akhir bulan kedua sedangkan bisa sembuh (negatif) mulai tanggal 14-28.
Dia menambahkan Covid-19 ada juga tertular tanpa gejala atau disebut orang tanpa gejala (OTG). Di Sumsel 90 persen kasus positif adalah OTG, yang sakit berat kurang dari 2 persen.
Syarat menjalani new nomal live yakni sistem kesehatan tersedia untuk melacak kontak, mendiagnosis (testing), merawat (treatment) kasus positif Covid19. Hal ini sambungnya bisa diukur dengan tersedianya tracking (pelacakan) yang aktif. Testing PCR yang optimal yaitu hasil keluar dalam 24–48 jam, fasilitas dan SDM rumah sakit cukup untuk kasus yang sakit dan fasilitas untuk isolasi OTG positif di tempat tertentu.
Dr Yuwono juga menjelaskan kunci sukses new normal live (NNL) ada tiga yakni melacak semua orang yang kontak dengan kasus positif (tracking), memeriksa swab PCR semua orang yang dilacak dari tracking tersebut (testing), treatmen yakni OTG positif dan pasien sakit ringan dikarantina dipusat karantina dan dilayani pemerintah hingga hasil negatif atau paling lama dikarantina 21 hari.
Pasien positif yang sakit berat dan pasien positif yang punya penyakit sebelumnya seperti DM, jantung dan sebagainya harus dirawat di rumah sakit, orang yang hasil negatif bebas beraktifitas tetap menjalankan PHBS.
Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe menyampaikan new normal adalah inisiatif Pemkot Lubuklinggau sendiri. Kesimpulannya Lubuklinggau belum masuk new normal akan tetapi baru menuju new normal diawali dengan dibukanya tempat ibadah namun tetap melalui prosedur protokol kesehatan.
Wako menerangkan kenapa Pemkot Lubuklinggau begitu siap menuju new normal karena mempunyai SDM yang mendukung, khususnya SDM tenaga medis di setiap RS. “Sedangkan dari segi prasarana alat medis.kita sudah lengkap, berkualitas dan banyak lagi termasuk kesiapan senjata perang tenaga medis,” ujarnya.
(ZAINURI)