Kabarexpose.com, KOPO SERANG-Kerusakan jalan raya Maja Kopo Cikande Jalan Raya Pemda provinsi Banten yang kondisinya hancur semakin parah, sangat rentan terjadi musibah bagi para pemakai jalan, sering terjadinya tergulingnya truk dan kendaraan lainya, juga sangat menghambat kelancaran arus lalulintas disamping resiko lain yang banyak menjadi keluhan masyarakat sekitar dan pelaku usaha industri.
Pemerintah Daerah baik Pemda Kabupaten serang maupun Provinsi Banten terkesan Menutup mata, usulan seŕing dilakukan pihak Muspika maupun Pemerintahan desa, hingga usulan melalui Dewan kabupaten maupun Provinsi yang hanya di jawab ” iya nanti di usulkan perbàikan ” tapi hingga sekitar 3 tahun lebih belum tersentuh perbaikan maupun perawatan dari pemerintah, beberapa pemberitaan sudah di terbitkan sementara kewajiban para wajib pajak rutin di bayarkan, termasuk para pelaku Industri di sekitar lintasan jalan yang hancur, Salah satunya PT SETIA KARYA MANDIRI, adalah perusahaan bata ringan atau Hebel, yang domisili pabriknya di wilayah Zona Induatri desa Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten Serang Provinsi Banten, disambangi awak media, di terima Rudi HRD dan pimpinan perusahaan di ruang kerjanya, 28/01/2021 terkait kegiatan pengurugan di titik jalan Raya Maja Kopo Cikande yang sedang berlangsung dengan menelan biaya keseluruhan sekitar Rp.15 juta menurut pelaksana kegiatan pembiayaan keseluruhanya oleh PT SETIA KARYA MANDIRI bukan dari Pemerintah Daerah.
Rudi mengatakan kepada awak media “kegiatan pengurugan dilakukan dengan menggunakan pembiayaan dari PT Setia Karya Mandiri, hal serupa pernah dilakukan di tahun tahun sebelumnya, ini bukan yang pertama kali dilakukan pengurugan, sudah ke tiga kalinya, dari sekitar 4 tahun yang lalu, baik secara kolektif maupun Swadaya sendiri dari pihak managemant pabrik, hal itu dilakukan karena kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terkait kerusakan jalan yang semakin parah, karena dengan kondisi jalan yang hancur seperti sekarang, rentan terjadi musibah bagi para pengguna jalan, dan menyangkut keselamatan jiwa para pemakai jalan yang melintas, contohnya sering tergulingnya truk dan kendaraan lain karena hancurnya jalan hingga terjadi beda tinggi yang cukup dalam, sehingga arus lalulintas menjadi terhambat, Rudi hanya berharap kepada pemerintah daerah khususnya dinas terkait, berharap ada peninjauan ulang terkait daerah desa Nyompok domisili kegiatan usaha PT Setia Karya Mandiri, dan beberapa pabrik di sekitarnya berada di wilayah daerah zona Industri, konsekwensinya infrastruktur jalan harus disesuaikan tingkat kelayakanya sebagai kawasan Industri, seperti lebar jalan yang tidak sama, ada yang 4 meter ada juga yang 5 meter, semua di bangun dengan jenis jalan Beton Rigiet, tapi entah kenapa, kwalitas pekerjaan atau mutu beton yang kurang tepat menimbulkan mudahnya kehancuran bidang jalan, ada beberapa titik jalan yang di duga kandungan tanahnya cukup labil, sehingga keretakan yang cukup lebar banyak terjadi” ungkap Rudi, sambil menutup pembicaraan.
( Tim media )
