Ketika Langit Merah Merona di Kota Baja

Ancam Penyakit Batuk dan Paru-Paru

Oleh : Hairuzaman.

(Penulis ialah Pemerhati Masalah Lingkungan dan Phatologi Sosial)

Prediksi saya sekitar 25 tahun silam memang sama sekali tak meleset. Pasalnya, kehadiran cerobong yang mengeluarkan bara api yang panas dan menimbulkan kepulan asap tebal seringkali membuat saya agak gamang. Karena cerobong berukuran raksasa milik PT. Chandra Asri Chemical yang berada di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, itu akan menjadi sumber polusi udara dan dapat mencemari lingkungan yang ada di sekitarnya.

Tak heran, apabila beberapa pemukiman warga yang tak jauh dari lokasi pabrik akhirnya di relokasi ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, saat malam hari udara di sekitar pemukiman terasa panas dan bau menyengat bahan kimia membuat dada terasa sesak dan lalu batuk-batuk. Selain itu, udara panas juga membuat warga sekitar tak bisa tidur dengan nyenyak. Kendati telah melucuti baju yang dikenakannya.

Belakangan pihak perusahaan kimia tersebut akhirnya merelokasi warga ke tempat yang lebih nyaman untuk bermukim dan kehidupannya pun kini tak terusik akibat terserang penyakit dan boleh jadi bisa mematikan secara perlahan. Padahal pundi-pundi cuan terus mengalir deras kepada pihak investor. Warga sekitar hanya terkena dampak industri kimia yang nyaris setiap hari menebar aroma tak sedap ketika melintas di jalur tersebut. Tak ayal, akibat pencemaran udara itu membuat masyarakat tak merasa nyaman.

Sejauh ini beberapa perusahaan industri memang tampak begitu peduli terhadap warga sekitar. Sebut saja seperti kerap menggelontorkan bantuan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Kendati jumlahnya dinilai tak sepadan dengan keuntungan berlipat yang diraup oleh pihak perusahaan.

Beberapa hari ini warga sekitar industri kimia PT. Lotte Chemical Indonesia (LCI) yang belum lama berdiri di Kota Baja, Cilegon, membuat resah warga sekitar. Saat PT. LCI tengah melakukan uji coba, secara tiba-tiba muncul kepulan asap tebal dan hitam yang mengotori udara. Celakanya, pemandangan yang tak lazim pun sempat terjadi.

Langit di Kota Baja seketika berubah menjadi lautan api, merah merona tak seperti biasanya. Kobaran api panas yang bersumber dari cerobong milik PT. LCI membuat warga sekitar menjadi panik dan gundah-gulana. Mereka merasa gamang, suatu saat cerobong itu membawa petaka. Sebut saja seperti udara tercemar, Sehingga menjadi bianglala penyakit yang berbahaya. Mulai dari batuk, sesak napas hingga penyakit paru-paru dan berbagai penyakit kronis lainnya.

Sejauh ini pemerintah belum melakukan langkah dan tindakan yang dapat mengobati trauma mendalam yang berkepanjangan yang dialami oleh warga sekitar. Pasalnya, berdirinya perusahaan-perusahaan kimia kerap mengusik kehidupan masyarakat di Kota Baja tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *