Google search engine
HomeDinamikaPKL di Luar Stadion MY Kota Serang Direlokasi, Pedagang Mengeluh

PKL di Luar Stadion MY Kota Serang Direlokasi, Pedagang Mengeluh

Reportase : Edi Junaedi.

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman

SERANG | Kabarexpose.com —

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, kembali menertibkan ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di luar Stadion Maulana Yusuf (MY), Ciceri, pada Kamis (27/2/2025). Penertiban ini dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang.

Namun, sejumlah pedagang mengaku merasa keberatan dengan kebijakan ini, terutama menjelang bulan suci Ramadhan, Pasalnya,biasanya pendapatan mereka meningkat signifikan.

Salah satu pedagang yang terdampak, Ana, mengungkapkan, berjualan di dalam stadion jauh lebih sulit ketimbanga di luar. Relokasi ini sangat tidak menguntungkan secara ekonomi.

“Kami berharap bisa berjualan di luar selama bulan puasa. Kalau di dalam, modal saja tidak kembali. Dua bulan jualan di dalam, kami habis-habisan. Bahkan, ada pedagang yang sampai menjual motor dan HP untuk bertahan,” ujar Ana.

Ia menambahkan, sejak pindah ke dalam stadion, pendapatannya turun drastis. Bahkan, pernah dalam sehari hanya mendapatkan Rp 17 ribu atau sama sekali tidak mendapat pemasukan. Berbeda dengan berjualan di luar, di mana jumlah pembeli lebih banyak, terutama saat berburu takjil menjelang berbuka puasa.

Sementara itu, pedagang lainnya, Elan, menegaskan, dirinya tidak menolak relokasi, asalkan semua pedagang yang berjualan di luar stadion juga dipindahkan ke dalam.

“Kami tidak menolak relokasi ini, tetapi kami berharap aturan ini berlaku adil. Semua pedagang yang ada di luar harus dimasukkan ke dalam stadion. Jangan sampai setelah kami direlokasi, masih ada yang berjualan di luar. Itu bisa menimbulkan kecemburuan di antara kami yang sudah patuh. Akhirnya bisa mendorong kami untuk kembali berjualan di luar,” ujarnya dengan tegas.

Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) DPD Kota Serang, Hasuri, menyatakan, para pedagang tidak menolak relokasi. Namun, mereka meminta agar prosesnya dilakukan secara adil tanpa ada tebang pilih.

“Pedagang bukan membangkang atau menolak relokasi. Tapi mereka ingin keadilan. Kalau memang semua pedagang harus masuk ke dalam stadion, ya semuanya harus masuk. Jangan ada yang masih dibiarkan berjualan di luar,” tegas Hasuri.

Menurut ia, relokasi harus dilakukan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan kecemburuan di antara pedagang. “Kalau semua dipindahkan tanpa terkecuali, pedagang akan lebih mudah diarahkan. Masalahnya, jika masih ada yang berjualan di luar, sementara yang lain disuruh masuk,” lanjutnya.

Selain soal relokasi, Hasuri juga menyoroti keberadaan gate parkir di sekitar stadion yang turut dikeluhkan para pedagang. Menurut ia, sistem parkir tersebut mempengaruhi jumlah pembeli yang datang ke dalam stadion.

Ia minta agar pemerintah lebih konsisten dalam pengawasan setelah relokasi dilakukan. “Kalau aturan harus ditegakkan, harus ada kontrol yang ketat. Jangan sampai nanti muncul pedagang baru di luar, yang akhirnya memicu kecemburuan para pedagang,” ungkapnya.

Sebagai organisasi yang menaungi Pedagang Kaki Lima, DPD APKLI Kota Serang, menyatakan siap mengawal para pedagang yang direlokasi serta membantu Pemkot Serang dalam penataan dan pemberdayaan PKL. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments