Reportase: Yuyi Rohmatunisa
Pemimpin Redaksi: Hairuzaman
SERANG | Kabarexpose.com —
Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi NasDem, A. Rahmat Hidayat, ST, di Gedung DPRD Banten, kepada wartawan, pada Selasa (14/1/2025), memberikan tanggapannya terkait aksi demonstrasi warga Desa Daroyon, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak. Warga menyuarakan penolakan terhadap rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah mereka.
Rahmat menjelaskan, pembangunan TPST secara prinsip memang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan pengelolaan sampah di Provinsi Banten. Namun menurutnya, penentuan lokasi di Cileles dan Cikulur Kabupaten Lebak, kemungkinan didasarkan pada kajian teknis yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).
“Jika ada penolakan dari masyarakat, mungkin ada informasi yang tidak tersosialisasi dengan baik dari pihak terkait atau ada kesalahan dalam kajian. Menurut saya, ada dua kemungkinan pertama, ada kekeliruan dalam kajian sehingga masyarakat keberatan, atau kedua ada kurangnya sosialisasi sehingga masyarakat salah paham,” ujarnya.
Rahmat menegaskan, pentingnya mencari solusi yang adil bagi semua pihak. “Ini akan kita bicarakan lebih lanjut dengan dinas terkait. Program ini sudah direncanakan, namun kita harus mencari win-win solution agar tidak merugikan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, aksi demonstrasi warga Desa Daroyon terus berlangsung dengan tuntutan agar lokasi pembangunan TPST dipindahkan. Warga menilai proyek tersebut dapat merusak lingkungan dan berdampak buruk bagi kehidupan mereka. Hingga kini, dialog antara pemerintah dan masyarakat setempat masih diupayakan untuk mencapai kesepakatan.
