TANGERANG | Kabarexpose.com —
Yayasan Pendidikan Swasta Kasih Bangsa yang beralamat di Jl.Villa Tomang Baru, Blok 03,No.11-14 Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, didiga kuat memanipulasi jumlah siswa agar mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam jumlah yang besar.
Diketahui,.Yayasan ini mempunyai 3 jenjang pendidikan mulai TK, SD dan SMP, Ketua Yayasan, Margaretha Erene, sekaligus menjabat sebagai Kepala Sekolah TK. Sedangkan Kepala SD, Ria Rahmawati dan Kepala SMP, Luminar Silaen. Sementara itu, untuk jenjang Pendidikan TK dengan Akreditasi.B, jenjang SD Akreditasi A dan SMP, Akreditasi C. dengan mengaplikasikan Kurikulum, Merdeka.
Sekilas Yayasan Kasih Bangsa tampak sepi dari jumlah siswa apabila dibandingkan dengan sekolah swasta lainnya yang menyelenggarakan lebih dari satu jenjang pendidikan.
Jumlah siswa Yayasan Kasih Bangsa itu hanya tercatat kurang lebih 50 orang. Padahal dari sedikitnya 7 rombongan belajar (Rombel) atau ruang kelas. Misalnya saja untuk jenjang TK terdapat 1 Rombel, SD.terdapat 6 Rombel dan SMP terdiri 3 Rombel. Adapun jumlahnya sebanyak 10 Rombel (10 kelas). Kalau dirata-rata 10 orang per kelas, maka jumlah keseluruhan muridnya seharusnya 100 orang.
Ketika hal itu dikonfirmasi kepada pihak pengelola sekolah belum lama ini, salah seorang kepala sekolah mengatakan, kalau untuk mengetahui jumlah siswa kami, silahkan ditanyakan ke Ketua K3S (Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah).
Ketua K3S yang berinisial, AAN, ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, mengungkapkan, untuk mendapatkan data siswa sekolah tidak harus seizin pihal K3S, Sebab, hal itu bisa ditanyakan langsung ke kepala sekolah yang bersangkutan.
Salah seorang operator sekolah Yayasan Kasih Bangsa saat diminta data jumlah siswa, menyatakan, ma’af masalah data siswa berapa jumlahnya, saya tidak berwenang untuk memberikan. Karena itu harus kepala sekolah.
Informasi dari sumber yang layak dipercaya menyebutkan, jumlah siswa di sekolah Yayasan Kasih Bangsa Tangerang, TK, SD dan SMP, jumlah siswanya diduga kuat “dimanipulasi” dan tidak sesuai dengan data yang sesungguhnya. Diduga kuat dari jumlah siswa yang dilaporkan ke Dinas Pendidikan melebihi dari jumlah siswa yang sebenarnya, “Ada selisih antara 40 orang data fiktif. Ke 40 orang data fiktif itu, diduga mendapatkan aliran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bekerjasama dengan oknum Dinas Pendidikan,” ungkapnya.
Menurut informasi yang beredar di masyarakat, jumlah siswa hanya diperkiraikan 40 orang. Akan tetapi dilaporkan sebanyak 80 orang,. Sehingga terdapat selisih yang sangat kontras. Karena itu, penerimaan dana BOS diduga sebagian dapat dikategorikan diterima oleh data fiktif yang dapat merugikan keuangan Negara.
Bahkan informasi lainnya menyebutkan, pada Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) untuk Tahun Anggaran Pendidikan 2024/2025, akhir tahun 2024 ini, sudah mendapatkan pengesahan pihak Dinas Pendidikan Tangerang, disetujui sebesar Rp.100.juta yang dilakukan pengesahanhya di Hotel Yasmin Tangerang.
Ketua Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Kabupaten Tangerang, dan Pemimpin Redaksi Media online Citrabantenbung.com, juga menjabat Ketua DPW Pelita Prabu Prabowo-Gibran Provinsi.Banten, Ramlan Bonar Alamsan Simamora, yang lebih akrab disapa Rambo, angkat bicara ketika diminta pendapatnya terkait data dan jumlah siswa Yayasan Kasih Bangsa Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang yang diduga fiktif.
Menurut Rambo, kalau benar informasi itu, hal itu sudah masuk pelanggaran berat dengan manipulasi data siswa dengan maksud untuk mendapat keuntungan kelompok semata. maka ini tidak dapat dibiarkan. “Nanti kami akan pelajari terlebih dahulu, dan kalau perlu kami akan melaporkan ini ke Dinas terkait Kabupaten maupun Provinsi, agar sekolah itu di audit, kalau terbukti baiknya pengelola Yayasan pendidikan itu dikenai sanksi hukum sesuai hukum yang berlaku di negara kita ini”. Terang Rambo.
Lebih jauh Rambo Ketua DPW Pelita Prabu Prov.Banten itu mengatakan ; Data siswa yang fiktif penerima Dana BOS bisa saja tidak ketahuan karena berupa uang yang masuk ke rekening sekolah. Diduga bahwa manipulasi berupa penggelembungan jumlah siswa itu dimulai dari tahun ajaran 2016 – 2024 ini tetapi nanti awal bulan Januari tahun 2025 dengan program Pemerintahan Prabowo-Gibran, ” Makan Bergizi Gratis” apakah bisa demikian? tanya Rambo. Untuk itulah waktu dekat ini tidak tertutup kemungkinan kami akan melaporkan hal ini ke Aparat Penegak hukum maupun ke Dinas terkait. tandas. Rambo.
Ketika hal itu dikonfirmasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, pada Senin (16/12/2024), namun sangat disayangkan, Shd, pegawai Dindikbud Kabupaten Tangerang, bidang TK, mengaku pihaknya merasa kecolongan jika hal itu terjadi di Yayasan Kasih Bangsa Pasar Kemis.
Bahkan Shd minta langsung untuk mencari tahu kebenaran informasi ke Dapodik. ” Ya kalau memang ada kemungkinan terjadi manipulasi jumlah siswa di sekolah itu untuk mendapatkan dana BOS yang lebih besar, silahkan saja langsung ke Dapodik,” kilahnya.
Untuk itu, kata Rambo, pihaknya tidak puas menerima jawaban Shd. Nanti kami akan melakukan berbagai upaya, agar pihak Dindikbud Kabuoaten Tangerang maupun pihak yang berkompenten, termasuk aparat penegak hukum guna mengusut tuntas dugaan manipulasi jumlah siswa penerima dana BOS di Yayasan Kasih Bangsa itu.
Ditambahkan Rambo, masalah jumlah siswa di satu sekolah atau Yayasan, yang bisa mengaksesnya adalah operator sekolah. Pasalnya, setiap sekolah operator yang diberikan kewenangan. “Kami sudah minta ke salah seorang operator sekolah soal jumlah siswa di Yayasan Kasih Bangsa. Akan tetapi jawabannya dia harus minta izin terlebih dulu ke Kepsek atau Ketua Yayasan dan dia mengatakan terkait jumlah siswa harus kepala sekolah yang bersangkutan yang berhak membukanya ke pihak yang membutuhkan”. ujarnya.(RBA).