Reportase : Maman Suherman.
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman
SERANG – KABAREXPOSE.COM —
Aktivis Banten, Rifki Sukmawan, kembali angkat bicara terkait dinamika politik di Provinsi Banten, kali ini menyoroti pernyataan mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim, yang menyebut Andra Soni sebagai tokoh tanpa celah. Rifki mengungkapkan bahwa situasi Banten saat ini tidak mencerminkan apa yang dikatakan oleh Wahidin, mengingat Provinsi Banten telah mendapatkan julukan sebagai salah satu provinsi yang ‘tidak bahagia’.
Menurut Rifki, tugas untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Banten bukan hanya tanggung jawab gubernur, melainkan juga melibatkan peran penting dari DPRD Provinsi Banten, yang dipimpin oleh Andra Soni. “Jika Banten dinilai sebagai provinsi yang tidak bahagia, apakah itu bukan suatu celah dalam kepemimpinan? Bagaimana mungkin seorang pemimpin legislatif tidak terlibat dalam upaya membahagiakan rakyatnya?” tegas Rifki, pada Senin (16/9/2024)
Pernyataan Rifki ini muncul di tengah pencalonan Andra Soni sebagai calon Gubernur Provinsi Banten untuk periode mendatang. Dengan posisi strategisnya sebagai Ketua DPRD, Andra dianggap memiliki tanggung jawab besar dalam kebijakan-kebijakan yang sejatinya mendorong kesejahteraan masyarakat. Rifki mempertanyakan apakah pencalonan Andra sebagai gubernur akan membawa perubahan signifikan bagi provinsi yang saat ini masih berjuang dengan berbagai masalah sosial dan ekonomi.
Rifki yang juga aktif dalam berbagai gerakan sosial dan lingkungan di Banten, menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen pemerintahan dalam membangun kesejahteraan masyarakat. “Membahagiakan rakyat bukanlah tugas satu pihak saja. Jika kita ingin melihat Banten maju dan sejahtera, semua pemimpin harus mengambil bagian, baik eksekutif maupun legislatif,” tutupnya.
Dalam beberapa bulan ke depan, pencalonan Andra Soni di Pilgub Banten akan menjadi salah satu isu penting yang diawasi oleh masyarakat dan para pengamat politik. Perdebatan mengenai peran DPRD dan tanggung jawab gubernur dalam membangun kesejahteraan rakyat diprediksi akan terus mengemuka di ranah publik.