Jalan beton di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang retak dan masih menunggu pertanggung jawaban perbaikan. (Foto : Endang Jubaedi).
Reportase : Endang Jubaedi. Editor : Hairuzaman.
PANDEGLANG – Kabarexpose.com —
Masyarakat Sumur sejatinya akan melayangkan surat kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)Provinsi Banten dan DPRD Banten, guna menyampaikan surat pertanggung jawaban jalan desa yang rusak.
Diketahui, jalan Desa Sumber.Jaya. Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang didanai melalui Dana Desa (DD) tahap satu tahun 2023, saat ini kondisinya cacat dan tidak rapih seperti kendati baru selesai dibangun. Cacatnya jalan betonisasi tersebut belum ada titik temu yang terang untuk dirapihkan kembali.
Camat Sumur, Kabupaten Pandeglang, Januar Habiebie. S.STP, M.SI. (Foto : Endang Jubaedi).
Pasalnya, betonisasi jalan Kampung Ciparahu, Desa Sumber Jaya itu di duga menjadi cacat akibat dilintasi dan adanya antrian kendaraan dum truck yang mengangkut aspal hotmix. Selain itu, dijalur yang sama jalan tersebut ada pengerjaan hotmix jalan. Demikian keterangan yang dihimpun di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, pada Sabtu (9/12/2023).
Sementara itu, Kepala Desa Sumber Jaya, Cecep Mulyadi, ketika dikonfirnasi awak media, di kediamannya, pada Sabtu (9/12/2023), membenarkan hal itu.
Dijelaskan lebih jauh, betonisasi jalan itu anggarannya bersumber dari Dana Desa (DD). Sedangkan pekerjaan hotmix jalan melalui aspirasi dewan.
Tetapi yang sangat disayangkan pihak Pemerintahan Desa Sumber Jaya yakni tidak adanya koordinasi dari pihak pelaksana hotmix jalan. Mulai dari pengangkutan alat berat dan juga aspal hotmix panas. Jika sebelumnya koordinasi ke pihak desa, maka kami akan arahkan tidak melintasi jalan beton yang baru selesai, “Dum truck pengangkut aspal panas hotmix melintasi jalan beton yang baru selesai dengan antrian. Jadi di jalan itu berhenti dum truck menunggu giliran satu persatu”, kata kepala desa.
Ditegaskan Kepala Desa Sumber Jaya, spek jalan di desa dengan betonisasi. Bukan untuk kendaraan tonase berat seperti kendaraan dum truck pengangkut hotmix. Apalagi jalan beton itu baru selesai cor beton sehingga belum kuat.
menurut ia, jalan betonisasi tersebut.jadi rusak sesuai laporan dari warga setempat, “Jalan rusak akibat dilalui dum truck pengangkut hotmix,” kata kepala desa menirukan laporan warganya. Lebih jauh, kata kades itu, jalan hotmix yang dibangun melalui jalur aspirasi dewan dan pihak pelaksana saat meminta ditanda tangani.
Provisional Hand Over (PHO) atau berita acara penyerahan hasil pekerjaan, sempat ditolaknya sebelum ada kejelasan dari pelaksana mengenai tanggung jawaban perbaikan jalan beton desa yang rusak oleh kendaraan proyek hotmix, Akan tetapi salah satu anggota DPRD Pandeglang dari salah satu partai, menyarankan secara lisan untuk ditandatangani PHO tersebut,
“Nanti akan dibicarakan hal yang diharapkan oleh pihak.desa pertanggung jawaban perbaikan jalan beton yang rusak tersebut,” ujar kades.
Diakui kepala desa, hingga sekarang keterangan pertanggung jawaban dari pihak pelaksana pengerjaan hotmix akan memperbaiki jalan beton yang rusak belum ada. Tak pelak lagi, sehingga dalam waktu dekat tokoh masyarakat akan melayangkan surat kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten dan DPRD Banten, terkait hal itu.
Camat Sumur, Januar Habiebie. S.STP
M.SI, ketika ditemui dikantornya, pada Jum”at (8/12/2023), menjelaskan,
monitoring dan evaluasi (Monev), dari pekerjaan tersebut biasa-biasa saja, sesuai dengan pengerjaannya. Baik dari sisi volume fisik betonisasi jalan maupun cara pengerjaan secara swakelola dan dikerjakan oleh masyarakat setempat.
Selain itu, imbuh Camat, pihak kecamatan dalam Monev tidak memiliki kewenangan dari sisi teknis. Sementara Monev dilakukan dari tiap tahapan. “Untuk jalan betonisasi Kampung Ciparahu tersebut dilakukan Monev tahap satu. Dari sisi pekerjaan saat dilakukan Monev hasil pekerjaannya rapih tidak ditemukan retak seperti sekarang,” beber Camat.
Setelah adanya keretakan fisik jalan Kampung Ciparahu, pihaknya mengetahui dari keterangan kepala desa. Sedangkan biaya perawatan untuk betonisasi tersebut berbeda dengan pekerjaan yang dikontraktuilkan.