Google search engine
HomeBisnis & EkonomiGelar UMKM Wastra Banten, Al Muktabar: "Gelorakan Bangga Buatan Indonesia"

Gelar UMKM Wastra Banten, Al Muktabar: “Gelorakan Bangga Buatan Indonesia”

Reportase : Ahmadin.                                      Editor : Hairuzaman.

KOTA SERANG – Kabarexpose.com —

Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, mengatakan, gelorakan terus Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Gerakan BBI upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

“Upaya untuk itu, salah satu dilaksanakan melalui Pergelaran Wastra Banten,” kata Al Muktabar usai membuka Pergelaran Wastra Banten di Lapangan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, pada Jum’at (17/11/2023)

Dikatakan, kegiatan itu untuk menggiatkan para pelaku UMKM wastra sehingga dapat meningkatkan pendapatan perkapita yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Kegiatan seperti ini, dapat kita lihat bahwa Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia terbukti dapat meningkatkan pendapatan perkapita yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, salah satunya bagi para pelaku UMKM wastra di Provinsi Banten,” ungkap Al Muktabar

Pergelaran Wastra Banten menampilkan lebih dari 200 Wastra Banten. Wastra Banten tersebut berupa rajutan, tenun, batik, serta kerajinan tangan asesoris khas Banten. Semua wastra ditampilkan dalam bentuk pameran, workshop hingga fasion show.

Al Muktabar menambahkan, UMKM wastra dari seluruh wilayah di Provinsi Banten tingkat hilirisasi produk-produknya telah sampai ke pasar global. Hal ini mengingatkan bahwa melalui UMKM dapat menciptakan lapangan pekerjaan baik yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah maupun pelaku usaha perorangan.

“Rangkaian kegiatan-kegiatan ini sudah kita ekspedisikan di seluruh Kabupaten Kota se-Provinsi Banten, semua kita giatkan pasca pulihnya agenda kerja pembangunan dari pandemi Covid 19,” katanya

Selain itu, Al Muktabar juga mengatakan dalam melestarikan dan produksi tenun baduy, pihaknya telah menggelar pelatihan dan mendistribusikan bantuan berupa alat tenun dan benang kepada 80 orang masyarakat baduy. Hal itu dilakukan melihat banyaknya kebutuhan produksi kain tenun baduy.

“Melihat kebutuhan produksi tenun Baduy per 1 tahun lebih dari 50 ribu lembar tenun, kita menggelar pelatihan dan mendistribusikan bantuan-bantuan berupa alat tenun dan benang kepada 80 orang masyarakat Baduy,” jelasnya

Pergelaran Wastra Banten ini di inisiasi oleh Pemerintah Provinsi Banten yang berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Banten, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten serta Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten.

Kegiatan pagelaran wastra diawali dengan fashion show oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti yang diikuti para DWP Provinsi Banten dan para pejabat eselon II dan III lingkup OPD Provinsi Banten, seluruh DWP dan TP PKK se-Provinsi Banten, Forkopimda Provinsi Banten, Persit Kartika Chandra Kirana Banten dan Bhayangkari wilayah Banten.

Selain itu pada acara ini juga terdapat demo membatik, merajut, jahit, tenun, serta membuat kerajinan asesoris yang di seleggarakan oleh para pelaku binaan Dekranasda Prov Banten.

Ketua Umum Dekranasda Provinsi Banten Tine Al Muktabar mengatakan kegiatan ini menampilkan lebih dari 200 karya dari seluruh wastra, batik, tenun dan asesoris kerajinan khas dari seluruh Kabupaten dan Kota se-Provinsi Banten

“Semua yang kita tampilkan di acara ini menggunakan wastra dari seluruh Kabupaten dan Kota se Provinsi Banten termasuk tenun dan batiknya,” ungkap Tine

Tine berharap, dalam melestarikan wastra khas provinsi Banten, generasi milenial dapat mengkemas tidak hanya tampil secara tradisional melainkan dapat di kolaborasikan dengan gaya modern.

“Kami berharap, bahwa kita bisa menggunakan wastra itu tidak harus tampil secara tradisional tetapi juga bisa dikemas dengan gaya modern oleh Gen-Z atau kalangan millenial,” tambahnya.

Sebagai informasi, tenun Baduy telah mampu menembus pasar Tiongkok. Salah satunya Shagira Fashion telah melakukan MoU dengan perusahaan asal Tiongkok guna pengadaan pakaian etnik dari bahan tenun Baduy sebanyak 50.000 piece per tahun. Kontrak itu dilakukan pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 Tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia beberapa waktu lalu, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments