Nurdin dan Keluarga Tinggal di Rumah Nyaris Rubuh, Harap Bantuan Pemerintah

Reportase : Nono.

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman.

Serang | KABAR EXPOSE.com

Nurdin salah satu warga Kampung Pasir Muncang RT.017/RW,004.Desa Damping, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten, sudah belasan tahun lamanya tinggal di rumah tidak layak untuk dihuni. Hal ini lantaran rumahnya nyaris rubuh. Rumah tersebut sudah tidak kuat lagi menahan beban.

Tampak tiang kayu dan bambu penyangga rumah milik Nurdin yang sudah rapuh. Selain itu, dengan kondisi genteng yang sudah bocor dan bilik rumah yang bolong-bolong yang dihuni oleh Nurdin bersama istri dan ketiga anaknya.

Awak media saat menyambangi kediaman Nurdin yang didampingi Ketua RT setempat, Arwan, pada Jum’at (26/9/2025). mengatakan, selama ini dirinya tinggal bersama istri dan ketiga anak-anaknya.

“Anak pertama saya sekarang sedang menimba ilmu di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di wilayah Desa Damping. Sedangkan anak kedua dan ketiga masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD),” kata Nurdin.

Masih menurut Nurdin, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hariĀ  keluarga, saya berpenghasilan dari kerajinan tangan membuat sapu lidi. Hal ini kalau ada orang yang memesan dan datang ke rumah, Jadi penghasilan saya terbilang tidak menentu.

“Kami dari dulu bukannya tidak berpikir untuk membuat rumah seperti orang-orang yang rumahnya nyaman untuk ditempati keluarga. Apalah daya sudah berbagai cara kami lakukan agar keluarga bisa tinggal di rumah yang layak,” bebernya.

Dimasa sekarang, imbuhnya, kebutuhan hidup serba sulit bagi kami. Untuk kebutuhan dasar makan ditambah kebutuhan anak-anak sekolah karena anak kami butuh ilmu demi masa depannya.

“Karena itu, saya dan keluarga sangat berharap bantuan dari dinas maupun instansi Pemerintahan Kabupaten Serang. Supaya kami bisa dibantu untuk mendapatkan rumah yang layak untuk tempat kami berteduh,” ujar Nurdin sembari memandang bilik rumahnya yang bolong dengan tatapan kosong.

Ketua RT.017/RW,004 Desa Damping, Arwan yang ikut mendampingi Nurdin, membenarkan apa yang disampaikan keluarga Nurdin. Selama ini kehidupannya sangat sulit. Mungkin untuk memiliki rumah yang layak hanya angan-angan belaka.

“Saya sangat prihatin sebenarnya Nurdin dan keluarganya orang yang sangat giat dan ulet untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan apa saja dia kerjakan yang penting halal dan ada buat keluarganya,” tuturnya.

Menurut ia, mungkin nasib baik untuk mempunyai rumah belum memihaknya. Karena itu, dirinya berharap agar keluarga Nurdin segera mendapatkan bantuan. Supaya beban hidup keluarganya secara perlahan bisa bangkit dengan dorongan dari semua pihak agar secepatnya keluarga ini bisa tinggal dengan layak.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *