Bau Busuk dan Resah, Warga Ciruas Desak Bupati Serang Tangani Sampah

Janji 100 Hari Kerja Bupati Serang Harus Ditepati

Reportase : Ilham Nurdiansyah Putra.

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman

SERANG | Kabarexpose.com —

Warga Kecamatan Ciruas, Kabuputen Serang, Banten, memprotes kondisi tumpukan sampah yang menggunung di sekitar Pasar Ciruas, tepatnya di Pinggir Jalan Raya Serang-Jakarta, pada Kamis (12/5/2025).

Sampah tersebut menimbulkan bau busuk yang menyengat dan dapat mengganggu aktivitas warga maupun Pengguna Jalan Raya Serang-Jakarta.

Pantauan Kabarexpose.com, pada Kamis (12/6/2025) pukul 07.00 WIB, menyebutkan, sampah yang menumpuk didominasi oleh limbah dagangan yang tidak terjual dan sampah rumah tangga dalam kantong plastik, Celakanya, tumpukan sampah itu bahkan memakan sebagian badan jalan raya.

Air hitam pekat tampak mengalir yang bersumber dari tumpukam sampah dan menyebarkan bau menyengat. Warga maupun pengendara yang melintas terpaksa menutup hidung untuk menahan napas.

Salah satu warga Ciruas, Ahmad Rojak, mengungkapkan, dirinya  mengaku sangat terganggu dengan kondisi tersebut. Sementra tumpukan sampah semakin hari kian bertambah.

“Dari los Pasar Ciruas juga dibuang ke sini. Bau busuk sangat mengganggu, Hal ini sudah meresahkan warga,” kata Rojak kepada wartawan.

Ia juga menyoroti dampak kesehatan dari keberadaan sampah tersebut.

“Bukan cuma baunya, tapi ini juga bisa menimbulkan penyakit, seperti gatal-gatal atau demam berdarah,” ujarnya

Lanjut Rojak, pihaknta mendesak Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah agar segera merealisasikan janji program 100 hari kerja, khususnya terkait penanganan masalah sampah

“Jangan cuma umbar janji, buktikan Serang bebas sampah. Jangan cuma slogan,” tegasnya

Keluhan serupa disampaikan Sumiyati, warga Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Ia mengatakan, sampah di pinggir jalan sudah beberapa hari tidak di angkut.

“Sudah berhari-hari nggak diangkut. Tak ayal, akibatnya menimbulkan bau tak sedap. Pengunjung dan warga merasa terganggu dengan adanya tumpukan sampah tersebut,” urainya

Sumiyati juga menyentil slogan “Serang Bahagia”, yang dinilai belum terealisasi.

“Slogan Serang Bahagia, tapi kenyataannya Serang malah Sengsara. Karena sampah berserakan dimana- mana,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *