Kelapa di Banten Kian Langka, Pedagang Terkena Dampak 

Reportase : H. Mubayyan.

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman

CILEGON |Kabarexpose.com —

Kelangkaan kelapa sudah terasa sejak empat bulan lalu di beberapa wilayah Provinsi Banten. Saat ini banyak lapak dan pedagang kelapa mengalani gulung tikar.

Di Kota Cilegon misalnya, kelangkaan  kelapa di pasaran begitu terasa, terutama para pedagang yang menggunakan bahan dari ampas kelapa. Pedagang kue dan pedagang nasi merasa berat dengan langkanya kelapa yang berimbas pada naiknya harga kelapa.

Salah seorang penjual kelapa di lapak kawasan Pondok Cilegon Indah (PCI), Budi, merasa prihatin dengan kelangkaan kelapa yang sudah berlangsung akhir tahun 2024 silam.

“Saya sekarang sudah jarang berjualan kelapa. Sebab, barangnya susah didapat. Kalaupun ada, itupun sangat mahal harganya. Kelapa tersebut didapat dari agen yang berasal dari Lampung. Biasanya saya dapat jatah kelapa dari Kabupaten Serang, misal dari Kecamatan Mancak dan Waringin Kurung. Sekarang susah gak ada barangnya,” jelasnya.

Sementara itu Maryadi, seorang penjual kelapa di Pasar Kranggot Cilegon pun demikian, Ia mengeluh dengan semakin langkanya buah kelapa. Ibu-ibu yang sering cari kelapa berbentuk ampas untuk masak dan bikin kue. Tapi sekarang harganya mahal. Semula harganya hanya berkisar Rp.7 ribu per buah, kini melonjak menjadi Rp.14.ribu per buah, itu pun terkadang susah barangnya.

Kelangkaan kelapa di sebagian wilayah Banten ditengarai akibat kelapa muda dengan bebas dijual. Akibatnya terjadi kelangkaan kelapa di pasaran. Ini menjadi perhatian pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian yang tengah bersiap membantu bibit pohon kelapa agar bisa ditanam untuk kebutuhan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *