Reportase : Yuyi Rohmatunisa.
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman
SERANG | Kabarexspose.com
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, dalam wawancara kepada wartawan Jumat, (7/3/2025), mengungkapkan, kunjungan Syech Abdurahman Al-Ausy dan Ahmad Dimyati Natakusuma memberikan kenangan yang sangat berarti bagi UIN SMH Banten. Menurut ia, kedatangan dua tokoh besar tersebut membawa berkah tersendiri, terutama karena dilaksanakan pada hari Jum’at dan di bulan Ramadhan, sebuah momentum yang sangat spesial.
“Di hari Jum’at, dalam bulan Ramadhan, kami mendapat motivasi luar biasa dari para tokoh. Kesediaan beliau untuk berbagi ilmu dan memberikan semangat sangat menginspirasi. Kehadiran mereka memotivasi untuk terus berkembang dan meraih yang terbaik, bahkan di tingkat internasional,” ungkap Prof. Wawan.
Selain memberikan motivasi, lanjutnya kehadiran para tokoh juga menjadi simbol kesuksesan bagi UIN SMH Banten yang kini memiliki masjid megah. Lebih jauh, pada kesempatan itu juga dilaksanakan doa bersama untuk kelanjutan pembangunan Masjid Assallam di kampus UIN SMH Banten. Tak hanya itu, Wakil Gubernur Banten turut meresmikan klinik UIN SMH Banten dan Syech Abdurahman Al-Ausy juga meresmikan day care, sebagai salah satu fasilitas untuk mendukung pendidikan, pelayanan kesehatan, dan tumbuh kembang anak usia dini.
Dalam sambutannya, Prof. Wawan juga menyampaikan rasa syukurnya terhadap peningkatan peran UIN SMH Banten sebagai pusat peradaban Islam di Banten, yang memiliki akar sejarah yang kuat dengan Kesultanan Banten dan Mekkah.
“Banten dan Mekkah berasal dari cahaya yang sama. Di Banten, tanah yang diwarisi oleh leluhur Sunda dan Jawa, mengalir darah suci dari Nabi Muhammad melalui Syarif Nabi Hidayatullah, pendiri Kesultanan Banten, yang bukan hanya seorang raja tetapi juga seorang sayyid, keturunan langsung dari Rasulullah,” ujarnya.
Dalam perspektif sejarah, Kesultanan Banten dengan pelabuhannya yang menjadi jalur penting perdagangan internasional juga menjadi saksi pertemuan berbagai ulama, seperti Syekh Nawawi Al-Bantani yang memberikan kontribusi besar dalam dunia Islam, terutama dengan karya-karyanya yang menjadi rujukan utama dunia, termasuk Tafsir Al-Munir.
“Masjid Agung Banten yang megah adalah bukti sejarah dan arsitektur yang mengagungkan, menghubungkan antara dunia dan akhirat, serta sebagai simbol perjuangan martabat Islam di tanah Nusantara,” tambahnya.
Banten sebagai pintu gerbang dialog antarbangsa, tak hanya menjadi penjaga martabat Islam, namun juga tempat di mana peradaban Islam Nusantara berpadu dengan kebesaran Hijaz.
“Islam Nusantara tak pernah terpisah dari leluhurnya di Hijaz. Dan itulah yang terus menginspirasi kami di UIN SMH Banten,” tutupnya.