Google search engine
HomeLingkunganProf. Dr. H. Wawan Wahyuddin : "Soal Pagar Laut, Mari Membangun Harmoni...

Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin : “Soal Pagar Laut, Mari Membangun Harmoni dengan Alam”

Reportase : Yuyi Rohmatunisa

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman

KOTA SERANG | Kabarexpose.com —

Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah yang menjadi tumpuan kehidupan rakyatnya. Namun, ancaman terhadap kelestarian alam terus menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama.

Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, mengemukakan pandangannya tentang pentingnya menjaga harmoni antara manusia dan lingkungan dalam sebuah wawancara kepada wartawan.pada Minggu (19/1/2025).

Melindungi Kekayaan Alam Banten

Prof. Wawan menyoroti berbagai tantangan di Banten, salah satunya fenomena pagar laut yang merusak ekosistem perairan dan mempengaruhi kehidupan masyarakat pesisir. “Pagar laut ini tidak hanya mengancam keseimbangan ekosistem laut. Akan tetapi juga mempersulit akses nelayan untuk mencari nafkah,” ujarnya.

Kendati memuji Pemerintah juga TNI, akan lebih terpuji lagi jika yang membongkar pagar laut itu yang memasangnya. Agar kelihatan niat baik untuk bersama menjaga ekosistem kehidupan alam.

“Ini adalah langkah konkrit yang menunjukkan kepedulian negara terhadap pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat. Namun, harus ada sinergi dari semua pihak untuk menjaga darat, laut dan udara secara berkelanjutan,” tambahnya.

Pendekatan Cinta

Dalam mengatasi masalah pelestarian lingkungan, Prof. Wawan mengungkapkan, pentingnya pendekatan berbasis cinta atau Ar-Rahman, yang terinspirasi dari gagasan Prof. Nasaruddin Umar.

“Konsep ini mengajarkan kita untuk mencintai alam tanpa menghakimi dan menyayangi makhluk hidup tanpa menyakiti,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pendekatan berbasis cinta ini tidak hanya relevan untuk kehidupan manusia. Akan tetapi juga untuk membangun kesadaran terhadap lingkungan.

“Jika masyarakat mampu menyapa alam dengan penuh kasih, maka tindakan destruktif (Merusak-Red) seperti, eksploitasi liar, perusakan ekosistem dan polusi dapat diminimalkan,” tegasnya.

Kunci Kelestarian

Sebagai akademisi, Prof. Wawan juga menekankan peran pendidikan dalam membangun kesadaran lingkungan. “Kurikulum pendidikan di semua jenjang harus mulai memasukkan nilai-nilai cinta dan kepedulian terhadap lingkungan,” katanya.

Menurut ia, pendidikan adalah pondasi yang dapat mengubah pola pikir generasi muda untuk menjadi lebih peduli terhadap kelestarian alam.

Harapan Masa Depan

Di akhir wawancara, Prof. Wawan mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia.

“Kita harus melihat alam sebagai sahabat, bukan objek yang dieksploitasi. Dengan cinta, kerja sama dan komitmen, kita bisa menciptakan masa depan yang lestari dan harmonis untuk generasi mendatang,” tutupnya.

Laporan ini mengingatkan kita semua bahwa menjaga kelestarian alam bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. “Mari jadikan cinta dan kepedulian sebagai dasar setiap langkah kita untuk melindungi bumi,” bebernya.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments