Google search engine
HomeLingkunganMerasa Kecewa, Warga Desa Koper Songgom dan Parigi Aksi Tabur Lele di...

Merasa Kecewa, Warga Desa Koper Songgom dan Parigi Aksi Tabur Lele di Jalan

Reportase : Edi Junaedi.

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman

SERANG | Kabarexpose.com —

Warga Desa Koper, Desa Songgom dan Desa Parigi, turun ke jalan dengan menaburkan ikan lele di Jalan Provinsi Cikande-Carenang, Kecamatan Cikande Kabupaten Serang, Banten, pada Rabu (15/1/2025).

Jalan tergenang air yang seperti kolam sudah hampir satu tahun 5 bulan, aksi tabur lele tersebut bentuk kekecewaan warga tehadap pemerintah,

Karena tidak mendapat perhatian dan tindak untuk dilakukan perbaikan maka warga beramai-ramai menaburkan ikan lele untuk dijadikan tempat pemancingan

Jahrul Motaqim, warga Songgom, mengungkapkan, aksi Spontan yang dilakukan oleh warga lintas Desa merupakan bentuk kekecewaan warga. Karena sudah 1.5 tahun air tergenang di jalan raya provinsi tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Kalau diukur-ukur sudah sering tapi tidak ada tealisasi apa-apa.

“Pemerintah tutup mata. Sudah banyak kerugian yang dialami oleh warga yang melintas terutama kendaraan roda dua banyak yang mogok. Karena terendam air. banyak pekerja, karyawan, pegawai dan anak sekolah yang terlambat karena motornya mogok dan pakaianya basah. Tolonglah Pemerintah segera atasi,” kilahnya.

Halimah, anggota BPD Desa Koper,  menjelaskan, warga Desa Koper, Desa Songgom, Desa Parigi dan pengguna jalan ini merasa dirugikan. Jalan ini statusnya jalan lintas provinsi. yang melintas disini dari mana-mana.

“Sedihnya lagi, anak sekolah, guru, karyawan, pedagang dan tukang ojek banyak yang mengeluh karena sepeda motor mogok dan an harus berputar jauh keliling lewat Desa Parigi atau Kampung Kebun Jeruk yang jarak tempuh 1.5 km. Sudah hampir 1.5 tahun Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Banten tidak ada perhatian. Semoga dengan adanya aksi ini menjadi perhatian dan didengar oleh Pemerintah khususnya Dinas PU, DPRD Kabupaten Serang dan DPRD Provinsi Banten,” ujarnya.

Kamsudin dan Ujang, warga Songgom, keduannya tukang ojek pangkalan yang sudah 10 tahun beroperasi di pertigaan Asem mengeluh lantaran dengan adanya jalan Cikande-Carenang sudah 1,5 tahun tergenang air, berakibat merugikan penghasilan tukang ojek.

“Dimana semula kami lewat di jalan ini, akhirnya harus berputar lewat jalan Parigi lebih jauh jaraknya hampir 1.5 km. Harapan kami dengan ada aksi spontanitas ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Serang dan Pemerintah Provinsi Banten. Karena anggaran APBD Banten besar,” tandas Kamsudin

Ujang menambahkan, dulu sebelum adanya pabrik baja dan gudang besi, jalan ini tidak tergenang air seperti ini. Namun, setelah ada bangunan pabrik dan gudang, air tidak bisa mengalir. Bahkan dari dalam gudang ada gorong-gorong pembuangan air keluar jalan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments