Google search engine
HomePendidikanSMP 5 Cipanas Disoal, Orang Tua Siswa dan Komite Sekolah Angkat Bicara

SMP 5 Cipanas Disoal, Orang Tua Siswa dan Komite Sekolah Angkat Bicara

Reportase : Nono / Roni Jaelani

Pemimpin Redaksi : Hairuzaman.

LEBAK | Kabarexpose.com —

Terkait pemberitaan di salah satu media online yang dinikai tendensius, takni dugaan adanya Pungutan Liar (Pungli) di SMPN 5 Cipanas, Kampung Cikarae, Desa Bintangsari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, beberapa orang tua siswa angkat bicara.

Orang tua Murid kelas 8 SMPN 5 Cipanas, Ecih (45), mengatakan, ketika anaknya meminta uang untuk memberikan hadiah kepada Guru di moment Hari Guru Nasional (HGN), maka saya dukung acara itu.pada Kamis (28/11/2024).

“Jangankan hanya Rp.20 ribu, lebih dari itu pun saya akan berikan untuk orang yang telah berjasa memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan kepada anak saya. Namun, besoknya uang itu dikembalikan lagi, kata anak saya acara perayaannya tidak jadi”, terangnya.

Hal senada dikatakan wali murid dari siswi bernama Bunga kelas 9 SMPN 5 Cipanas, Endang (51), menambahkan, dirinya menyayangkan tudingan pungli tersebut dilayangkan kepada sekolah anaknya.
“Padahal semua orang tua yang bisa membaca dan menulis itu adalah berkat jasa guru. Sehingga kami sangat mengapresiasi para pendidik anak kami, Kami hanya menyumbang dan sayangnya acara hari Guru itu justru dijadikan masalah oleh segelintir orang yang kurang mengerti. “Akhirnya, sumbangan kami untuk guru di kembalikan okeh pihak sekolah,” terangnya.

Secara terpisah, Komite SMPN 5 Cipanas, Ustadz Uci, menyatakan, memang benar ada yang datang ke rumah dan bertanya tentang iuran anak di hari Guru, Saya hanya mengatakan baru dengar kabar, tidak pernah menegaskan bahwa saya tahu seperti diberitakan.

“Menurut saya hal yang wajar bagi siswa untuk memberikan hadiah kepada gurunya di moment Hari Guru Nasional. Apalagi kepala sekolah mau pensiun,” ungkapnya.

“Saya merupakan salah satu pendiri SMPN 5 Cipanas bersama H. Abidarda, Sejak berdiri tahun 2012, sampai saat ini sudah sekitar 12 tahun, baru kali ini ada orang yang membesar-besarkan permasalahan kecil seperti ini. Padahal semua sekolah merayakan Hari Guru Nasional sebagai tanda terima kasih kepada para Pendidik.

“Dugaan pungli itupun sebenarnya tidak terjadi setelah mendengar kabar ada yang mempermasalahkan itu. Pasalnya, para Guru menolak pemberian dari siswanya dan yang sudah memberikan dikembalikan. Kasihan mereka tadinya mau merayakan Hari guru justru dipermasalahkan,” ujar Uci.

Terpisah, Aam Amelia SPd seorang guru di SMPN 5 Cipanas, menuturkan, dugaan pungli itu sebenarnya tidak terjadi seperti dalam pemberitaan di media online.

“Kami hanya mengumumkan kepada para siswa tanggal 25 November 2024 mau merayakan hari guru dan perpisahan kepala sekolah yang memasuki masa pensiun. Kami tidak pernah menentukan nominal, jika orang tua mau membantu kami terima. Namun, ketika mendengar ada yang keberatan dan dipermasalahkan, maka pemberian siswa kami tolak. Bahkan yang sudah memberipun kami kembalikan,” tandasnya.

Senada Mantan Kepala SMPN 5 Cipanas, Suherman, ketika ditemui di kediamannya merasa kaget dengan adanya pemberitaan di salah satu media online, yang menduga adanya praktik pungli.

“Sekarang saya sudah pensiun. Kemarin tidak ada perayaan apapun di sekolah. Saya sudah menanyakan kepada para Guru terkait tudingan pungli itu, kata para Guru tidak ada iuran apapun. Bahkan pemberian dari orang tua sudah dikembalikan lagi,” tuturnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments