Editor : Hairuzaman.
JAKARTA – Kabarexpose.com —
Momen Pemilu 2024 ini tak berjalan sesuai dengan harapan para pelaku usaha yang menjual atribut atau alat peraga kampanye.
Pasalnya, beberapa parpol peserta Pemilu lebih memilih untuk memesan atribut kampanye dari luar negeri dengan harga yang lebih murah ketimbang di dalam negeri.
Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius, berdasarkan hasil temuan dari observasi Kemenkop UKM di lapangan.
Akibatnya, imbuh Yulius. pelaku UMKM mengalami penurunan omzet yang signifikan hingga 40-90%, jauh dibandingkan Pemilu 2019 lalu.
Yulius mengatakan, kendati ada permintaan, namun tidak seramai dan sebanyak saat Pemilu sebelumnya.
“Jadi, kita beli online, misalnya barang China, mereka gambar Garuda distempel, gambar (parpol) distempel,” kata Yulius dalam Konferensi Pers Perkembangan Pendapatan UMKM Pada Masa Pemilu di Kantor Kemenkop UKM, pada Senin (15/1/2024).
Dari hasil observasi terhadap pelaku UMKM di Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen, pemesanan atribut impor tersebut dilakukan melalui e-commerce dengan harga di bawah HPP.
“Harga online lebih murah, kaos harganya Rp.8 ribu. Itu sangat menghancurkan UMKM,” tambahnya.
“Agak berbeda situasinya dengan masa kampanye saat ini. Dari catatan kami di lapangan menunjukkan, masa Pemilu 2024 belum memberikan dampak signifikan bagi sebagian besar pelaku UMKM bidang usaha konveksi dan sablon yang memproduksi dan menjual produk atau alat peraga kampanye,” jelas Yulius.
Penurunan omzet pedagang atribut kampanye juga disebabkan karena masa kampanye yang singkat dibandingkan Pemilu sebelumnya, yaitu hanya 2,5 bulan, serta trend kampanye yang banyak beralih menggunakan media sosial.
Selain itu, peserta Pemilu juga lebih memilih membagikan sembako secara tunai dibandingkan membagikan kaos.