Reportase : Dade Aroyadi.
Pemmpin Redaksi :; Hairuzaman.
Kota Serang | KABAR EXPOSE.com.—
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Provinsi Banten menggelar Pelatihan Manajemen Penanggulangan Bencana Tahun 2025, yang dirangkaikan dengan pelantikan Majelis Penanggulangan Bencana LPBI-NU Provinsi Banten, pada Sabtu (11/10/2025).
Acara ini dihadiri oleh Ketua LPBI-NU Banten Sehabudin, Ketua Tanfiziyah PWNU Banten, KH. Hamdan Suhaemi, Ketua Pengurus Wilayah KH. Hafidz Gunawan, serta perwakilan LPBI-NU dari berbagai kabupaten/kota se-Banten dan perwakilan PBNU. Turut hadir pula unsur kepolisian dari Kota Serang yang memberikan dukungan terhadap kegiatan peningkatan kapasitas kebencanaan ini.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan koordinasi dalam penanggulangan bencana di seluruh wilayah Banten. Ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan yang telah berlangsung sejak awal pekan ini diharapkan dapat memberikan keberkahan dan manfaat bagi semua peserta, sekaligus memperkuat jejaring relawan di tingkat daerah.
Acara pelantikan turut dihadiri oleh Wakil Ketua LPBI PBNU, Ahmad Sofili, yang mewakili Ketua LPBI-NU Pusat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Majelis Penanggulangan Bencana LPBI-NU Provinsi Banten, serta menekankan pentingnya sinergi antara LPBI-NU, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memperkuat upaya mitigasi serta tanggap bencana.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi berbagai potensi bencana. “Kader NU harus hadir memberikan solusi dan menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan yang nyata,” ujarnya.
Sesi pelatihan berlangsung hingga sore hari dan dibagi menjadi enam kelompok diskusi. Berbagai materi disampaikan, mencakup aspek mitigasi, kesiapsiagaan, serta koordinasi lapangan yang relevan dengan kondisi geografis dan sosial Provinsi Banten.
Melalui kegiatan ini, LPBI-NU Provinsi Banten berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, sekaligus memperkuat peran kader NU sebagai relawan tangguh yang siap diterjunkan dalam setiap situasi darurat.