Reportase: Yuyi Rohmatunisa
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman
CIlEGON– KABAREXPOSE.COM |
Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Cilegon, H. Rahmatullah, S.Kom, M.Si, mengungkapkan, sejumlah kegiatan dan program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah. Fokus utama Bagian Kesra Pemkot Cilegon, tahun ini meliputi, pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), penyelenggaraan ibadah haji, serta pembinaan kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan pengurus jenazah.
“Kendati ada beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan, secara keseluruhan semua kegiatan berjalan dengan baik dan sukses. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kami,” ujar Rahmatullah.
Dia menjelaskan, pihak Kesra Pemkot Cilegon memberikan bantuan hibah kepada lembaga keagamaan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Permohonan hibah harus diinput dalam aplikasi dan diproses tahun berjalan setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
“Kami berusaha memastikan semua lembaga keagamaan, termasuk DKM, dapat beroperasi dengan baik. Pemerintah memberikan perhatian khusus untuk mendukung keberlangsungan lembaga-lembaga tersebut,” tambahnya.
Pada tahun ini, terdapat peningkatan kesejahteraan guru madrasah yang mencapai angka Rp.33 miliar dari total anggaran Rp.42 miliar. Bantuan ini mencakup guru madrasah, TK, TPQ, MI, Tsanawiyah, Aliyah dan guru ngaji dengan total penerima tercatat sekitar 5.189 orang.
“Walaupun ini merupakan tanggung jawab Kementerian Agama, pemerintah daerah hadir untuk memberikan penghargaan dan dukungan kepada pendidik agama,” kata Rahmatullah.
Laporan pertanggungjawaban untuk bantuan hibah disampaikan oleh Kementerian Agama dan proses pencairannya melibatkan audit dari Kesra, BPKAD dan Inspektorat. Proses ini berlangsung setiap empat semester dalam setahun.
Rahmatullah menambahkan, semua pengelolaan bantuan hibah dilakukan secara transparan melalui aplikasi digital yang memungkinkan pemantauan akuntabilitas. Lembaga keagamaan yang memperoleh bantuan dapat memantau statusnya melalui aplikasi tersebut.
“Monitoring dilakukan untuk memastikan bantuan digunakan sesuai peruntukannya. Selama ini, belum ditemukan kasus penyimpangan,” bebernya.
Kendala utama dalam proses ini sering kali terkait dengan kurangnya pemahaman pemohon tentang digitalisasi dan IT. Meski telah ada sosialisasi, ada pengurus DKM yang masih kurang paham mengenai sistem digital. Namun, bantuan dan panduan terus diberikan oleh tim Kesra untuk mengatasi hal tersebut.
Dengan komitmen yang kuat, Kesra Kota Cilegon terus berupaya untuk memastikan bantuan hibah tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi lembaga keagamaan di wilayah Kota Cilegon.