Reportase : Bayu Sukma Kelana
Editor : Hairuzaman
Kota Serang – Kabarexpose.com |
Joseph Samuel Krishna AA, SH, Ketua SubKomisi Apresiasi dan Promosi LSF RI, mengadakan, sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Provinsi Banten yang berlangsung di Horison Ultima Hotel pada 26 Agustus 2024.
Acara ini menyoroti hasil survei terbaru mengenai konsumsi media di Indonesia dan pentingnya pengawasan konten sesuai usia.
Menurut survei We Are Social dan Alquotes, populasi Indonesia pada Januari 2024 mencapai sekitar 278 juta jiwa dengan 353 juta pengguna handphone.
Dari total tersebut, 185 juta merupakan pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial. Meski demikian, rata-rata waktu konsumsi media masih didominasi oleh televisi selama 2 jam 41 menit sehari, sementara internet menyita waktu 7 jam 38 menit. Konsumsi radio relatif rendah, sekitar 32 menit sehari, dan membaca berita, baik cetak maupun digital, selama 1 jam 26 menit.
Dalam sosialisasi ini, Joseph Samuel Krishna menjelaskan pentingnya sensor mandiri dan peran orang tua dalam mengawasi konten yang dikonsumsi anak. Mengutip penelitian psikolog Albert Bandura pada tahun 1960-an, ia menekankan bahwa anak-anak cenderung meniru perilaku yang mereka saksikan, termasuk perilaku agresif dari media. Oleh karena itu, penilaian usia pada film dan konten lainnya sangat penting untuk melindungi anak-anak.
Krishna mengingatkan orang tua untuk mendampingi anak-anak saat menonton dan menggunakan fungsi pengaturan seperti password untuk membatasi akses konten. Selain itu, ia menyarankan agar anak-anak menonton televisi tidak lebih dari 2 hingga 2,5 jam sehari, serta menetapkan waktu untuk kegiatan keluarga dan pendidikan.
“Pengawasan yang ketat dan pendampingan aktif dari orang tua sangat penting untuk memastikan anak-anak mengonsumsi konten yang sesuai dengan usia mereka,” ujar Krishna. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat menjadi agen dalam budaya sensor mandiri dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.