Google search engine
HomeInternasionalKerajaan Bahrain Tangkap Puluhan Pendemo Pro-Palestina

Kerajaan Bahrain Tangkap Puluhan Pendemo Pro-Palestina

Seorang gadis membawa selimut saat berjalan melewati lokasi ledakan mematikan di Rumah Sakit al-Ahli, Kota Gaza, Rabu (18/10/2023). 

Editor : Hairuzaman.

Manama –  Kabarexpose.com–

Pemerintah Kerajaan Bahrain dilaporkan menangkapi para pengunjung rasa yang pro-Palestina. Anak-anak yang ikut unjuk rasa juga ikut ditangkap.

Hal itu diungkap oleh organisasi HAM Human Rights Watch (HRW). Yang ditangkap juga termasuk netizen pro-Palestina.

Dilansir Middle East Monitor, Senin (25/12/2023), HRW mencatat bahwa penangkapan itu terjadi setelah perang pada 7 Oktober 2023.

HRW mendapatkan data dari Americans for Democracy and Human Rights in Bahrain (ADHRB) bahwa ada setidaknya ada 57 orang yang ditangkap di Kerajaan Bahrain karena demo pro-Palestina. Setidaknya ada 25 pendemo di bawah umur yang ditangkap dan satu orang ditangkap karena postingan di media sosial.

Hingga Jumat kemarin, ada 36 orang yang belum dilepaskan, termasuk 23 anak-anak. HRW telah memverifikasi laporan penangkapan tersebut.

HRW menyebut Bahrain menggunakan “mesin represif” untuk membungkam suara unjuk rasa yang damai.

“Otoritas Bahrain telah mengaktifkan mesin represif mereka tidak hanya kepada kritikan damai terhadap pemerintahan otokratik mereka, tetapi juga terhadap rakyat Bahrain yang demonstrasi solidaritas dengan rakyat Palestina yang menghadapi pengeboman, kelaparan, dan apartheid,” ujar Niku Jafarnia, peneliti HRW di Bahrain dan Yaman.

Niku juga berkata bahwa tindakan Bahrain yang turut menangkap pendemo anak-anak merupakan aksi yang merendahkan.

Lebih lanjut, ADHRB berkata orang-orang yang ditangkap menghadapi “siksaan psikologis dan fisik untuk secara paksa mengaku”.

Salah satu ibu berkata bahwa putranya yang masih 15 tahun ikut ditangkap walau ia tidak ikut unjuk rasa. Wanita itu berkata putranya dan teman-temannya terbawa arus demo sehingga ikut ditangkap juga.

“Tidak ada alasan untuk menangkapnya,” ujar wanita itu. “Penangkapan random ini menghancurkan masa depannya.

Sebagai catatan, Bahrain adalah satu satu negara Arab yang sudah melakukan normalisasi diplomasi dengan Israel melalui Abraham Accords dari pemerintahan Donald Trump. Tanda tangan normalisasi itu dilakukan di Gedung Putih pada 2020 lalu.

Pada November lalu, politisi-politisi di parlemen Bahrain dilaporkan berusaha agar normalisasi itu dibatalkan

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments